Bukit Watu Meja adalah sebuah tempat wisata yang terletak di Desa Tumiyang Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Provinsi jawa Tengah. Obyek wisata baru ini terletak tak jauh ke arah selatan kota Purwokerto, merupakan sebuah bukit indah dengan pemandangan yang sangat menarik. Dari tempat tersebut kita bisa melihat dengan jelas keindahan Sungai Serayu dan Gunung Slamet bila cuaca sedang cerah.
Bukit itu tersebut dinamakan Watu Meja oleh warga sekitar karena di sekitar bukit ini banyak sekali watu (baca: batu) yang membentuk sebuah meja. Sebuah bukit yang memiliki keindahan pemandangan yang sangat menakjubkan. Ketika Anda berada di atas bukit tersebut anda dapat melihat pemandangan sungai Serayu dan Gunung Slamet yang sangat mengagumkan.
Tepat di bawah bukit Watu Meja ini juga terdapat jalur kereta apa yang menghubungkan kota Purwokerto dan sekitarnya. Sangat indah ketika Anda melihat kereta yang sedang melintasi jembatan di atas Sungai Serayu. Suara gesekan keras terdengar sampai ke atas bukit. Pemandangan bukit di bagian depan, segala jenis kendaraan di sisi jalanan, terlihat rel kereta mempercantik pemandangan, persawahan menguning di bawah berjejer dengan alur tepi sungai, liukan sungai cukup lebar memanjang dari hulu, dan jembatan kereta berdiri kokoh di atas sungai. Perpaduan antara hijau dan putih.
Potensi keindahan alam Watu Meja seharusnya dapat dikembangkan. Sungai serayu yang telah menjadi sumber kehidupan banyak orang sejak dahulu, mengalir tenang sampai ke laut dan memberikan banyak kegunaan, semoga bisa seperti Sungai Seine yang membelah Kota Paris menjadi dua sisi, la rive droite (tepi kanan) dan la rive gauche (tepi kiri). Saya membayangkan apabila sungai di Serayu dibangun menjadi jalur lalu lintas air komersial dan tujuan wisata yang menghubungkan Kota Lama Banyumas, melewati Desa Papringan (yang katanya sentra batik di Banyumas), hingga sampai ke Bendungan dengan menjual apa sih sebenernya yang melekat di Banyumas itu sendiri. Banyumas punya Bawor, punya mendhoan, punya Baturraden, dan Banyumas punya Serayu.
Akses Menuju Lokasi
Bukit Watu Meja sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Bagi Anda yang datang dari arah kota Purwokerto dapat menempuh jalur Purwokerto-Patikraja-Kebasen. Bagi anda yang melalui jalur selatan Anda dapat turun di Kebasen dan dilanjutkan menuju Desa Tumiyang. Bagi Anda yang menggunakan motor, sesampainya di tempat parkiran motor, Anda bisa langsung menuju ke Bukit Watumeja. Silahkan apabila kurang jelas tanyakan saja kepada warga sekitar untuk akses jalannya.
Jalanan menuju bukit, cukup curam dan masih benar-benar alami, masih seperti alas (baca: hutan). Anda akan menemui banyak pohon bambu, dan kebun-kebun yang ditanami pohon pepaya, ketela dan lain sebagainya hingga akhirnya kalian sampai di kompleks hutan pinus. Jika Anda sudah sampai di hutan pinus, itu artinya bukit watumeja sudah dekat.
Jalanan menuju ke atas masih susah terbilang sulit karena kontur tanah gembur, lumayan terjal, menanjak lurus sampai ke atas. Agak sulit melewati trek saat itu karena selain tanahnya yang sedikit licin. Bukit Watu Meja tidak terlalu tinggi tapi karena jalan masuk yang sulit menjadikan waktu perjalanan menjadi lebih lama.
Bukit itu tersebut dinamakan Watu Meja oleh warga sekitar karena di sekitar bukit ini banyak sekali watu (baca: batu) yang membentuk sebuah meja. Sebuah bukit yang memiliki keindahan pemandangan yang sangat menakjubkan. Ketika Anda berada di atas bukit tersebut anda dapat melihat pemandangan sungai Serayu dan Gunung Slamet yang sangat mengagumkan.
Tepat di bawah bukit Watu Meja ini juga terdapat jalur kereta apa yang menghubungkan kota Purwokerto dan sekitarnya. Sangat indah ketika Anda melihat kereta yang sedang melintasi jembatan di atas Sungai Serayu. Suara gesekan keras terdengar sampai ke atas bukit. Pemandangan bukit di bagian depan, segala jenis kendaraan di sisi jalanan, terlihat rel kereta mempercantik pemandangan, persawahan menguning di bawah berjejer dengan alur tepi sungai, liukan sungai cukup lebar memanjang dari hulu, dan jembatan kereta berdiri kokoh di atas sungai. Perpaduan antara hijau dan putih.
Potensi keindahan alam Watu Meja seharusnya dapat dikembangkan. Sungai serayu yang telah menjadi sumber kehidupan banyak orang sejak dahulu, mengalir tenang sampai ke laut dan memberikan banyak kegunaan, semoga bisa seperti Sungai Seine yang membelah Kota Paris menjadi dua sisi, la rive droite (tepi kanan) dan la rive gauche (tepi kiri). Saya membayangkan apabila sungai di Serayu dibangun menjadi jalur lalu lintas air komersial dan tujuan wisata yang menghubungkan Kota Lama Banyumas, melewati Desa Papringan (yang katanya sentra batik di Banyumas), hingga sampai ke Bendungan dengan menjual apa sih sebenernya yang melekat di Banyumas itu sendiri. Banyumas punya Bawor, punya mendhoan, punya Baturraden, dan Banyumas punya Serayu.
Akses Menuju Lokasi
Bukit Watu Meja sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Bagi Anda yang datang dari arah kota Purwokerto dapat menempuh jalur Purwokerto-Patikraja-Kebasen. Bagi anda yang melalui jalur selatan Anda dapat turun di Kebasen dan dilanjutkan menuju Desa Tumiyang. Bagi Anda yang menggunakan motor, sesampainya di tempat parkiran motor, Anda bisa langsung menuju ke Bukit Watumeja. Silahkan apabila kurang jelas tanyakan saja kepada warga sekitar untuk akses jalannya.
Jalanan menuju bukit, cukup curam dan masih benar-benar alami, masih seperti alas (baca: hutan). Anda akan menemui banyak pohon bambu, dan kebun-kebun yang ditanami pohon pepaya, ketela dan lain sebagainya hingga akhirnya kalian sampai di kompleks hutan pinus. Jika Anda sudah sampai di hutan pinus, itu artinya bukit watumeja sudah dekat.
Jalanan menuju ke atas masih susah terbilang sulit karena kontur tanah gembur, lumayan terjal, menanjak lurus sampai ke atas. Agak sulit melewati trek saat itu karena selain tanahnya yang sedikit licin. Bukit Watu Meja tidak terlalu tinggi tapi karena jalan masuk yang sulit menjadikan waktu perjalanan menjadi lebih lama.
Advertisement