Salah satu obyek wisata pantai yang ada di Kebumen adalah Pantai Logending. Pantai Logending terletak di Kecamatan Ayah kabupaten Kebumen provinsi Jawa Tengah. Pantai Logending disebut juga sebagai pantai Ayah. Objek wisata ini cukup terkenal karena menggabungkan antara wisata hutan dengan wisata bahari, yakni Hutan Wisata Logending dan Pantai Ayah. Nama Logending dari kata "Lo" dan "Gending", di mana "Lo" adalah nama sebuah pohon yang kayunya dapat dicampur ke dalam alat musik dalam bahasa Jawa yang disebut Java Gending, kedua kata tersebut digabungkan sehingga menjadi kata Logending.
Lokasi
Pantai Logending terletak di desa Ayah kecamatan Ayah kabupaten Kebumen yang berbatasan dengan kabupaten cilacap. Pantai ini berjarak sekitar 53 km dari kota kebumen dan sekitar 8 km dari obyek wisata Gua Jatijajar. Pantai ini mudah dicapai oleh wisatawan misalnya dari arah Yogyakarta maka wisatawan cukup menempuh jalur selatan ke arah Gombong kemudian ke selatan mengikuti jalan sampai terdapat pantai dan bukit.
Pemandangan
Pantai Logending berada pada daerah pantai selatan pulau Jawa sehingga pemandangan luas Samudera Hindia dapat terlihat dengan jelas. Pantai ini juga merupakan muara dari Sungai Bodo yang memisahkan kabupaten Kebumen dan Cilacap. Pemandangan muara sungai dapat dinikmati dengan fasilitas perahu yang disediakan oleh nelayan dengan tarif sewa tertentu. Selain dibatasi oleh muara Sungai Bodo, panti ayah pada bagian selatannya dibatasi oleh bukit yang berisi pohon jati dan batu-batu besar. Di atas bukit terdapat sebuah rumah dengan pagar pembatas yang dari rumah tersebut dapat melihat laut dan kampung nelayan di sekitar pantai.
Pantai logending dapat dikatakan sebagai pantai yang terlengkap diantara pantai-pantai lain di Kebumen karena selain diapit oleh dua bukit atau gunung pantai ini juga menjadi lahan bagi para nelayan. Hal ini terlihat dari puluhan kapal nelayan yang tiap harinya berjejer di pantai itu dan terdapat tempat penangkaran ubur-ubur serta tempat pelelangan ikan (TPI) yang beroperasi tiap hari.
Selain pemandangan lautnya pantai logending juga terkenal dengan hutan yang mengelilingi wilayahnya. Hutan tersebut merupakan hutan milik Perum Perhutani KPH Kedu Selatan. Hutan wisata tersebut mempunyai ketinggian sekitar 5 meter di atas permukaan air laut dengan suhu berkisar antara 24 hingga 34 derajat celcius. Hutan wisata pantai logending sering dijadikan sebagai tempat berkemah baik oleh wisatawan maupun oleh regu pramuka
Konon menurut cerita pada Zaman dahulu, hutan Pantai Logending digunakan sebagai pengawasan dan pos penjagaan oleh tentara Belanda dan Jepang selama menduduki Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan warisan benteng yang terletak di pantai atau di pegunungan Logending. Pada tahun-tahun 1948-1950, ketika terjadi revolusi di Indonesia, hutan Logending juga telah digunakan sebagai tempat persembunyian para pejuang militer dalam mempertahankan wilayah tersebut.
Di hutan ini ada berbagai macam tanaman yang merupakan tanaman lokal yang langka. Salah satu tanaman langka yang dapat ditemukan di hutan ini adalah kayu mahoni Afrika. Tanaman ini jarang ditemukan di hutan lain di Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu kawasan hutan juga dijadikan sebagai tempat penelitian tanaman langka serta pengembangan mahoni Afrika.
Mitos
Sebagai pantai selatan laut Jawa, pantai Logending erat kaitannya dengan mitos Nyai Roro Kidul. Hal ini ditambah dengan bentuk-bentuk peninggalan maupun batu-batuan di pantai itu yang oleh masyarakat sekitar dipercaya merupakan barang-barang keramat dan berbau mistis dan dapat menarik wisatawan untuk terus datang berkunjung. Di pantai logending terdapat batu karang yang diyakini sebagai pintu gerbang Nyi Roro Kidul. Dari kejauhan batu karang tersebut terlihat seperti seekor beruang yang sedang minum air laut.
Pantai wisatanya cukup luas, apalagi saat ini sudah bebas pandangan, dengan dilarangnya mendirikan warung-warung di sentral pandangan. Sehingga para wisatawan bisa lebih asyik menikmati pemandangan yang ada tanpa terganggu pandangan yang kurang sedap. Selain pantainya yang cukup lapang, para wisatawan juga bisa menikmati indahnya muara sungai Bodo, dengan perahu-perahu pesiar yang disediakan para nelayan setempat. Dengan perahu-perahu tradisional, maupun perahu tempel, kita bisa menelusuri muara sungai Bodo yang merupakan pemisah antara wilayah Kabupaten Kebumen dengan Kabupaten Cilacap. Selain air sungai Bodo yang tenang, rimbunnya pohon-pohon payau di tepian sungai, serta lebatnya hutan jati milik perhutani, menambah indahnya pemandangan.
Lokasi
Pantai Logending terletak di desa Ayah kecamatan Ayah kabupaten Kebumen yang berbatasan dengan kabupaten cilacap. Pantai ini berjarak sekitar 53 km dari kota kebumen dan sekitar 8 km dari obyek wisata Gua Jatijajar. Pantai ini mudah dicapai oleh wisatawan misalnya dari arah Yogyakarta maka wisatawan cukup menempuh jalur selatan ke arah Gombong kemudian ke selatan mengikuti jalan sampai terdapat pantai dan bukit.
Pemandangan
Pantai Logending berada pada daerah pantai selatan pulau Jawa sehingga pemandangan luas Samudera Hindia dapat terlihat dengan jelas. Pantai ini juga merupakan muara dari Sungai Bodo yang memisahkan kabupaten Kebumen dan Cilacap. Pemandangan muara sungai dapat dinikmati dengan fasilitas perahu yang disediakan oleh nelayan dengan tarif sewa tertentu. Selain dibatasi oleh muara Sungai Bodo, panti ayah pada bagian selatannya dibatasi oleh bukit yang berisi pohon jati dan batu-batu besar. Di atas bukit terdapat sebuah rumah dengan pagar pembatas yang dari rumah tersebut dapat melihat laut dan kampung nelayan di sekitar pantai.
Pantai logending dapat dikatakan sebagai pantai yang terlengkap diantara pantai-pantai lain di Kebumen karena selain diapit oleh dua bukit atau gunung pantai ini juga menjadi lahan bagi para nelayan. Hal ini terlihat dari puluhan kapal nelayan yang tiap harinya berjejer di pantai itu dan terdapat tempat penangkaran ubur-ubur serta tempat pelelangan ikan (TPI) yang beroperasi tiap hari.
Selain pemandangan lautnya pantai logending juga terkenal dengan hutan yang mengelilingi wilayahnya. Hutan tersebut merupakan hutan milik Perum Perhutani KPH Kedu Selatan. Hutan wisata tersebut mempunyai ketinggian sekitar 5 meter di atas permukaan air laut dengan suhu berkisar antara 24 hingga 34 derajat celcius. Hutan wisata pantai logending sering dijadikan sebagai tempat berkemah baik oleh wisatawan maupun oleh regu pramuka
Konon menurut cerita pada Zaman dahulu, hutan Pantai Logending digunakan sebagai pengawasan dan pos penjagaan oleh tentara Belanda dan Jepang selama menduduki Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan warisan benteng yang terletak di pantai atau di pegunungan Logending. Pada tahun-tahun 1948-1950, ketika terjadi revolusi di Indonesia, hutan Logending juga telah digunakan sebagai tempat persembunyian para pejuang militer dalam mempertahankan wilayah tersebut.
Di hutan ini ada berbagai macam tanaman yang merupakan tanaman lokal yang langka. Salah satu tanaman langka yang dapat ditemukan di hutan ini adalah kayu mahoni Afrika. Tanaman ini jarang ditemukan di hutan lain di Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu kawasan hutan juga dijadikan sebagai tempat penelitian tanaman langka serta pengembangan mahoni Afrika.
Mitos
Sebagai pantai selatan laut Jawa, pantai Logending erat kaitannya dengan mitos Nyai Roro Kidul. Hal ini ditambah dengan bentuk-bentuk peninggalan maupun batu-batuan di pantai itu yang oleh masyarakat sekitar dipercaya merupakan barang-barang keramat dan berbau mistis dan dapat menarik wisatawan untuk terus datang berkunjung. Di pantai logending terdapat batu karang yang diyakini sebagai pintu gerbang Nyi Roro Kidul. Dari kejauhan batu karang tersebut terlihat seperti seekor beruang yang sedang minum air laut.
Pantai wisatanya cukup luas, apalagi saat ini sudah bebas pandangan, dengan dilarangnya mendirikan warung-warung di sentral pandangan. Sehingga para wisatawan bisa lebih asyik menikmati pemandangan yang ada tanpa terganggu pandangan yang kurang sedap. Selain pantainya yang cukup lapang, para wisatawan juga bisa menikmati indahnya muara sungai Bodo, dengan perahu-perahu pesiar yang disediakan para nelayan setempat. Dengan perahu-perahu tradisional, maupun perahu tempel, kita bisa menelusuri muara sungai Bodo yang merupakan pemisah antara wilayah Kabupaten Kebumen dengan Kabupaten Cilacap. Selain air sungai Bodo yang tenang, rimbunnya pohon-pohon payau di tepian sungai, serta lebatnya hutan jati milik perhutani, menambah indahnya pemandangan.
Advertisement