Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman di Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dilengkapi 22 diorama perjalanan hidup tokoh yang dikenal dengan sebutan Bapak TNI itu sejak taman kanak-kanak hingga meninggal dunia. Sejarah perjalanan bangsa Indonesia tidak lepas dari perjuangan Jenderal Soedirman. Jenderal Soedirman sudah selayaknya mendapat penghargaan dan menjadikan perjuangannya menjadi teladan bagi generasi selanjutnya.
Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman berada di pintu masuk kota Purwo-kerto dari arah barat tepatnya di sebelah timur Sungai Logawa serta berjarak sekitar 3 kilometer ke arah barat dari Purwokerto. Monumen ini terdiri dari dua lantai. yang semula hanya menyajikan foto-foto dokumentasi. Saat ini museum tersebut dilengkapi 22 diorama perjalanan, perjuangan, dan berbagai tempat bersejarah yang pernah didatangi Jenderal Soedirman.
Pada lantai bawah berisi foto-foto perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman dalam merebut Yogyakarta kembali sebagai ibukota Indonesia (pada saat itu) dari kolonial Belanda. Di lantai atas berisi relief sejarah bangsa Indonesia dalam perang kemerdekaan 1945, relief perjuangan Jenderal Soedirman dalam merebut Yogyakarta dari kekuasaan penjajah Belanda, dan patung Panglima Besar Jenderal Soedirman, Patung Jenderal Soedirman duduk diatas punggung kuda yang terbuat dari perunggu seberat 5,5 ton dengan tinggi 4,5 meter.
Riwayat Hidup dan Perjuangan Jenderal Sudirman
Terlahir dengan nama Soedirman pada hari Senin Pon tanggal 24 Januari 1916, atau dalam hitungan Jawa bertepatan dengan tanggal 18 Maulud 1846 wuku Galungan.
Pendidikan dimulai dari HIS dilanjutkan di MULO Wiworotomo di Cilacap. Aktif dalam Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) dan Hizbul Wathon (HW). Sekolahnya di HIK Surakarta tidak dapat dilanjutkan karena ayahnya meninggal dan kembali ke Cilacap. Sebelum bergabung dengan tentara beliau pernah menjadi guru HIS Muhammadiyah di Cilacap.
Pada masa pendudukan Jepang terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (semacam DPRD) di Banyumas mewakili Cilacap. Memasuki pendidikan PETA (Pembela Tanah Air) di Bogor dan kemudian menjadi Daidanco di Kroya.
Memasuki periode Perang Kemerdekaan beliau diangkat menjadi Komandan Resimen I Divisi V dengan pangkat letnan kolonel kemudian atas prestasinya yang gemilang beliau diangkat menjadi Panglima Divisi V Banyumas dengan pangkat kolonel. Dalam Konferensi Tentara Keamanan Rakyat pertama tanggal 12 November 1945 dipilih sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat.
Pada tanggal 18 November 1945 dilantik oleh Presiden Republik Indonesia menjadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat dengan pangkat letnan jenderal dan kemudian menjadi Panglima Besar Angkatan Republik Indonesia dengan pangkat jenderal.
Jenderal Soedirman wafat pada hari Senin Pon tanggal 29 Januari 1950 dalam usia 34 tahun. Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta tanggal 30 Januari 1950 dalam suatu upacara militer dipimpin Letkol Soeharto.
Alamat:
MONUMEN PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDIRMAN
Jalan Dr. Soeparno No. 24
Purwokerto
Jawa Tengah
Telepon 0281 - 625 893
Fax 0281 - 635 327
Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman berada di pintu masuk kota Purwo-kerto dari arah barat tepatnya di sebelah timur Sungai Logawa serta berjarak sekitar 3 kilometer ke arah barat dari Purwokerto. Monumen ini terdiri dari dua lantai. yang semula hanya menyajikan foto-foto dokumentasi. Saat ini museum tersebut dilengkapi 22 diorama perjalanan, perjuangan, dan berbagai tempat bersejarah yang pernah didatangi Jenderal Soedirman.
Pada lantai bawah berisi foto-foto perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman dalam merebut Yogyakarta kembali sebagai ibukota Indonesia (pada saat itu) dari kolonial Belanda. Di lantai atas berisi relief sejarah bangsa Indonesia dalam perang kemerdekaan 1945, relief perjuangan Jenderal Soedirman dalam merebut Yogyakarta dari kekuasaan penjajah Belanda, dan patung Panglima Besar Jenderal Soedirman, Patung Jenderal Soedirman duduk diatas punggung kuda yang terbuat dari perunggu seberat 5,5 ton dengan tinggi 4,5 meter.
Riwayat Hidup dan Perjuangan Jenderal Sudirman
Terlahir dengan nama Soedirman pada hari Senin Pon tanggal 24 Januari 1916, atau dalam hitungan Jawa bertepatan dengan tanggal 18 Maulud 1846 wuku Galungan.
Pendidikan dimulai dari HIS dilanjutkan di MULO Wiworotomo di Cilacap. Aktif dalam Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) dan Hizbul Wathon (HW). Sekolahnya di HIK Surakarta tidak dapat dilanjutkan karena ayahnya meninggal dan kembali ke Cilacap. Sebelum bergabung dengan tentara beliau pernah menjadi guru HIS Muhammadiyah di Cilacap.
Pada masa pendudukan Jepang terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (semacam DPRD) di Banyumas mewakili Cilacap. Memasuki pendidikan PETA (Pembela Tanah Air) di Bogor dan kemudian menjadi Daidanco di Kroya.
Memasuki periode Perang Kemerdekaan beliau diangkat menjadi Komandan Resimen I Divisi V dengan pangkat letnan kolonel kemudian atas prestasinya yang gemilang beliau diangkat menjadi Panglima Divisi V Banyumas dengan pangkat kolonel. Dalam Konferensi Tentara Keamanan Rakyat pertama tanggal 12 November 1945 dipilih sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat.
Pada tanggal 18 November 1945 dilantik oleh Presiden Republik Indonesia menjadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat dengan pangkat letnan jenderal dan kemudian menjadi Panglima Besar Angkatan Republik Indonesia dengan pangkat jenderal.
Jenderal Soedirman wafat pada hari Senin Pon tanggal 29 Januari 1950 dalam usia 34 tahun. Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta tanggal 30 Januari 1950 dalam suatu upacara militer dipimpin Letkol Soeharto.
Alamat:
MONUMEN PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDIRMAN
Jalan Dr. Soeparno No. 24
Purwokerto
Jawa Tengah
Telepon 0281 - 625 893
Fax 0281 - 635 327
Advertisement