Pantai Pasir Putih Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ternyata menyimpan berbagai pesona wisata yang tersembunyi. Jika selama ini orang mendengar kata Nusakambangan, yang terbayang adalah Lembaga Pemasyarakatan yang mengertikan. Karena di pulau tersebut, para penghuni Lembaga Pemasyarakatan itu khusus untuk para narapidana dengan kasus yang berat. Namun di balik keangkeran tersebut, Nusakambangan menyimpan keelokan yang memukau dan tersembunyi.
Jarak dari pusat Kota Cilacap ke Pantai Teluk Penyu hanya 3 Km. Untuk menyeberang ke Pulau Nusakambangan hanya membutuhkan waktu 10 menit. Kita bisa menyewa perahu dengan kapasitas 15 orang. Biaya sewanya sekitar Rp 10.000/orang. Perahu-perahu wisata ini tersebar di sepanjang Pantai Teluk Penyu, Cilacap. Sedangkan untuk masuk ke pantai kita perlu membayar Rp 4.000/orang.
Sesuai namanya yaitu Pantai Pasir Putih, pantai ini memiliki pasir yang berwarna putih. Pantai ini tidak terlalu luas, namun indah karena pemandangan yang disajikan begitu memanjakan mata. Di sepanjang pantai, Anda akan disuguhkan dengan beberapa karang, yang menambah keindahan pantai. Pasir putih yang dipadu dengan karang serta pemandangan laut yang indah, memang menjadi primadona pengunjung pantai ini. Sejenak kita bisa melupakan rutinitas keseharian yang menjemukan dan tergantikan dengan suasana yang damai.
Pantai Pasir Putih di Nusakambangan menampilkan pemandangan alam yang relatif masih alami. Dilihat dari laut, hamparan pasir putihnya tampak terlihat di antara bebatuan karang yang membentang hingga hampir sampai ke tengah laut. Sementara di atasnya rerimbunan pepohonan hutan menjulang. Teriknya matahari tidak terasa, terkalahkan oleh suasana pantai dengan pasir putih dan angin sepoi-sepoi di pesisir Pantai Pasir Putih Nusakambangan.
Walaupun Cilacap terkenal dengan sektor industrinya, ternyata kota ini juga memiliki tempat-tempat wisata yang sangat sayang apabila dilewatkan, salah satunya Pantai Pulau Nusakambangan. Berenang di laut Pasir Putih Nusakambangan, pengunjung harus berhati-hati. Sebab, area laut lebih banyak didominasi hamparan bebatuan karang. Di Pantai Pasir Putih, pengunjung lebih banyak menggunakan waktu dengan menyusuri pantai dan berfoto-foto bersama.
Benteng Portugis
Nusakambangan yang identik dengan para narapidana ternyata memiliki beribu keindahan yang tersimpan di pulau ini. Terhampar lautan biru dan luas, dikelilingi juga batu-batu karang yang menampakan keindahan sekaligus kekuatannya. Terdapat pula hutan di mana di dalamnya terdapat goa alami dan benteng peninggalan Portugis yang dikenal dengan Benteng Karang Bolong yang menjadi primadona pengunjung pantai ini.
Benteng seluas 12.000 meter persegi ini memiliki banyak ruang serta dilengkapi meriam. Lokasi yang berhadapan dengan pantai dan memiliki terumbu yang berongga sehingga disebut Benteng Karang Bolong. Benteng Portugis ini dibangun pada 1825. Dibuat oleh bangsa Portugis saat menjajah sebagian Nusantara sebagai pertahanan menghadapi serangan laut. Penampilan kuno masih menyelimuti benteng yang kini ditumbuhi tumbuhan lebat. Bahkan, kesan mencekam yang menyeramkan begitu kuat terasa.
Sebelum masuk ke kompleks benteng, ada dua meriam berukuran besar yang teronggok tak terawat. Meriam-meriam berwarna hitam tampak sengaja dibiarkan teronggok. Kedua meriam itu menghadap Samudera Hindia, bukti bahwa Portugis memang menjadikan benteng ini sebagai pertahanan laut.
Kompleks bangunan Benteng Portugis dibangun seperti dengan cara menggali sebuah bukit menjadi lorong dan terowongan yang terhubung satu sama lain. Beberapa lorong malah menghubung langsung ke pinggir jurang yang menghadap ke laut seperti dulu dibuat untuk mengintai. Beberapa sudut sudah terlihat usang. Namun masih terlihat kokoh. Ada sejumlah spot yang tampak seperti pintu masuk di beberapa sudut benteng.
Di bagian yang lain, juga tampak sebuah lorong yang menghubungkan satu tempat terbuka ke tempat terbuka lain. Lorong dengan panjang sekitar 15 sampai 20 meter juga tampak menyeramkan. Saat berjalan melewati lorong tersebut, suara gema langkah kaki mendengung telinga.
Setelah puas menikmati pantai Pasir Putih dan Benteng Portugis jangan lupa mencicipi makanan khas yang banyak dijajakan di tempat wisata itu yaitu tempe mendoan dengan diguyur saos kacang dan bisa dinikmati dengan harga Rp 2 ribu saja. Bagi anda yang ingin menginap si sekitar pantai, di sediakan fasilitas Hotel dengan jarak tempuh 15 menit dari pantai teluk penyu. Hotel tersebut juga menyajikan fasilitas paket untuk menjelajah hutan dan pantai di pulau Nusakambangan.
Jarak dari pusat Kota Cilacap ke Pantai Teluk Penyu hanya 3 Km. Untuk menyeberang ke Pulau Nusakambangan hanya membutuhkan waktu 10 menit. Kita bisa menyewa perahu dengan kapasitas 15 orang. Biaya sewanya sekitar Rp 10.000/orang. Perahu-perahu wisata ini tersebar di sepanjang Pantai Teluk Penyu, Cilacap. Sedangkan untuk masuk ke pantai kita perlu membayar Rp 4.000/orang.
Sesuai namanya yaitu Pantai Pasir Putih, pantai ini memiliki pasir yang berwarna putih. Pantai ini tidak terlalu luas, namun indah karena pemandangan yang disajikan begitu memanjakan mata. Di sepanjang pantai, Anda akan disuguhkan dengan beberapa karang, yang menambah keindahan pantai. Pasir putih yang dipadu dengan karang serta pemandangan laut yang indah, memang menjadi primadona pengunjung pantai ini. Sejenak kita bisa melupakan rutinitas keseharian yang menjemukan dan tergantikan dengan suasana yang damai.
Pantai Pasir Putih di Nusakambangan menampilkan pemandangan alam yang relatif masih alami. Dilihat dari laut, hamparan pasir putihnya tampak terlihat di antara bebatuan karang yang membentang hingga hampir sampai ke tengah laut. Sementara di atasnya rerimbunan pepohonan hutan menjulang. Teriknya matahari tidak terasa, terkalahkan oleh suasana pantai dengan pasir putih dan angin sepoi-sepoi di pesisir Pantai Pasir Putih Nusakambangan.
Walaupun Cilacap terkenal dengan sektor industrinya, ternyata kota ini juga memiliki tempat-tempat wisata yang sangat sayang apabila dilewatkan, salah satunya Pantai Pulau Nusakambangan. Berenang di laut Pasir Putih Nusakambangan, pengunjung harus berhati-hati. Sebab, area laut lebih banyak didominasi hamparan bebatuan karang. Di Pantai Pasir Putih, pengunjung lebih banyak menggunakan waktu dengan menyusuri pantai dan berfoto-foto bersama.
Benteng Portugis
Nusakambangan yang identik dengan para narapidana ternyata memiliki beribu keindahan yang tersimpan di pulau ini. Terhampar lautan biru dan luas, dikelilingi juga batu-batu karang yang menampakan keindahan sekaligus kekuatannya. Terdapat pula hutan di mana di dalamnya terdapat goa alami dan benteng peninggalan Portugis yang dikenal dengan Benteng Karang Bolong yang menjadi primadona pengunjung pantai ini.
Benteng seluas 12.000 meter persegi ini memiliki banyak ruang serta dilengkapi meriam. Lokasi yang berhadapan dengan pantai dan memiliki terumbu yang berongga sehingga disebut Benteng Karang Bolong. Benteng Portugis ini dibangun pada 1825. Dibuat oleh bangsa Portugis saat menjajah sebagian Nusantara sebagai pertahanan menghadapi serangan laut. Penampilan kuno masih menyelimuti benteng yang kini ditumbuhi tumbuhan lebat. Bahkan, kesan mencekam yang menyeramkan begitu kuat terasa.
Sebelum masuk ke kompleks benteng, ada dua meriam berukuran besar yang teronggok tak terawat. Meriam-meriam berwarna hitam tampak sengaja dibiarkan teronggok. Kedua meriam itu menghadap Samudera Hindia, bukti bahwa Portugis memang menjadikan benteng ini sebagai pertahanan laut.
Kompleks bangunan Benteng Portugis dibangun seperti dengan cara menggali sebuah bukit menjadi lorong dan terowongan yang terhubung satu sama lain. Beberapa lorong malah menghubung langsung ke pinggir jurang yang menghadap ke laut seperti dulu dibuat untuk mengintai. Beberapa sudut sudah terlihat usang. Namun masih terlihat kokoh. Ada sejumlah spot yang tampak seperti pintu masuk di beberapa sudut benteng.
Di bagian yang lain, juga tampak sebuah lorong yang menghubungkan satu tempat terbuka ke tempat terbuka lain. Lorong dengan panjang sekitar 15 sampai 20 meter juga tampak menyeramkan. Saat berjalan melewati lorong tersebut, suara gema langkah kaki mendengung telinga.
Setelah puas menikmati pantai Pasir Putih dan Benteng Portugis jangan lupa mencicipi makanan khas yang banyak dijajakan di tempat wisata itu yaitu tempe mendoan dengan diguyur saos kacang dan bisa dinikmati dengan harga Rp 2 ribu saja. Bagi anda yang ingin menginap si sekitar pantai, di sediakan fasilitas Hotel dengan jarak tempuh 15 menit dari pantai teluk penyu. Hotel tersebut juga menyajikan fasilitas paket untuk menjelajah hutan dan pantai di pulau Nusakambangan.
Advertisement