Curug Sirawe merupakan sebuah air terjun yang terletak di Dusun Bitingan, Desa Kepakisan, Kecamatran Batur, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah. Curug Sirawe berada di dataran tinggi Dieng dengan memiliki ketinggian sekitar 80 m. Air yang jatuh dari curug ini menimpa bebatuan dan membentuk kolam kecil di bawahnya. Air terjun ini berada di pegunungan yang hijau dengan panorama yang sangat indah.
Untuk mencapai ke air terjun ini anda bisa memakai sepeda motor atau bisa treking melalui bukit sipandu sebuah bukit yang konon katanya adalah salah satu gerbang atau pintu masuk kawasan Dieng dari arah utara. Air terjun ini sangat unik selain area sekitarnya yang masih sangat alami karena tumbuhan yang mengelilinginya masih benar-benar tumbuhan gunung yang sangat beragam air terjun ini juga sangat mempesona karena air panas dan dingin menyatu jadi satu.
Sejarah Curug Sirawe
Berdasarkan wilayah curug sirawe masuk dusun Sigemplong, desa Pranten, kecamatan Bawang, kabupaten Batang. Karena sejarah, orang lebih banyak mengetahui curug ini masuk wilayah Banjarnegara, tepatnya desa Bitingan. Dahulu curug ini sempat menjadi rebutan dua kabupaten, Banjarnegara dan Batang. Pihak Kabupaten Banjarnegara mengklaim curug sirawe sebagai asetnya karena memang sumber mata air curug (di desa Bitingan) masuk wilayah Banjarnegara.
Pihak Kabupaten Batang tidak begitu saja mengakui klaim tersebut, karena memang curugnya sudah masuk wilayah Batang. Pihak Kabupaten Batang berdalih, kalau memang curug tersebut menjadi milik Banjarnegara, pihak Banjarnegara tidak diperkenankan mengalirkan aliran sumber mata air dari desa Bitingan tersebut ke wilayah Batang oleh pihak Batang.
Sehingga Kabupaten Banjarnegara diharuskan mencari jalan lain untuk meneruskan aliran sumber mata air tersebut ke wilayah Banjarnegara sendiri, tidak ke wilayah Batang. Batang rela tidak memiliki curug Sirawe asal air yang mengalir dari wilayah Banjarnegara tidak mengalir ke wilayah Batang. Hal tersebut tentunya sulit dilakukan, karena cekungan atau daerah yang lebih rendah tempat jatuhnya air yang terdapat di sekitar daerah tersebut merupakan wilayah Batang. Kenampakan alam tersebut murni proses alam atau lebih luasnya adalah ciptaan Tuhan. Terlepas dari sejarah tersebut keindahan curug Sirawe memang sangat mengagumkan.
Keindahan Curug Sirawe
Ketika anda tiba di lokasi Curug Sirawe, anda dapat merasakan sensasi sejuk dan nyaman saat berada di sekitar air terjun. Air terjunnya terlihat sangat mengagunkan dan unik unik. Salah satu keunikan yang dimiliki oleh air terjun ini adalah terdapat perpaduan air dingin dan air panas sehingga banyak pengunjung yang betah berlama-lama mencuci kaki sambil merasakan hangatnya air. Pohon-pohon liar dapat tumbuh subur disekitar tempat itu karena terbantu oleh pasokan air dari air terjun. Ketika anda mendongak keatas, anda bisa melihat betapa kokoh dan indahnya air terjun ini. Air yang mengalir sangat bening dan menjadi putih ketika harus bertabrakan dengan bebatuan yang dilewati.
Melihat keindahan dan kesejukan air terjun ini, biasanya pengunjung tergiur untuk bermain-main dengan air dan menceburkan diri ke dalam kolam. Baju yang basah kuyup sudah tidak dipedulikan lagi karena mereka ingin melepaskan semua rasa lelah yang dibawa ketika harus melewati hutan. Hanya saja, anda masih harus tetap berhati-hati saat bermain-main dengan air karena banyak terdapat bebatuan dengan berbagai ukuran.
Terkadang batuan itu juga licin dan berlumut sehingga kalau anda tidak hati-hati dalam memilih pijakan kaki, bisa saja anda terpeleset. Kalau anda sudah puas, anda pun bisa melanjutkan aksi narsis anda dengan kamera. Banyak sekali spot terbaik yang dapat anda ambil untuk koleksi foto saat anda berkunjung ke Curug Sirawe.
Perjalanan pulang yang harus anda tempuh juga tidak mudah karena anda harus berjalan lagi sambil mendaki jalanan setapak yang tadi mengantarkan anda menuju ke lokasi air terjun. Lebih baik anda melepaskan alas kaki, baik sandal ataupun sepatu. Kalau tidak anda akan lebih kesulitan lagi karena medan yang harus anda lalui tidak terlalu bersahabat dengan anda.
Perjalanan anda tidak akan sia-sia karena anda telah berhasil menaklukan satu medan sulit yang ada di Kabupaten Banjarnegara. Satu tempat yang unik dan eksotis yang harus dikabarkan pada masyarakat luas. Saran saya, persiapkan dulu fisik anda kalau tidak mau repot kelelahan saat anda harus berjalan kaki karena harus naik dan turun bukit. Selamat berlibur.
Akses Menuju Curug Sirawe
Perjalanan menuju curug dapat ditempuh dengan motor dan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Jalan menuju curug belum terjamah beraspal sehingga perjalanan akan perlu perjuangan. Anda dapat menggunakan kendaraan dari Dukuh Pawuhan menuju Dukuh Bitingan, Desa Kepakisan, Batur Banjarnegara. Jalur ini memang tidak dilewati angkutan umum. Dari pertigaan Dukuh Simpangan, Karangtengah, angkutan yang tersedia menuju Kecamatan Batur via Desa Kepakisan-Pekasiran hanya berupa mobil sayur dan ojek.
Selain itu Anda juga bisa lewat Kepakisan – Kawah Sileri – Bitingan. Jalur ini lebih dekat dari jalur Sigemplong. Jalanan aspal mengelupas tetap bisa dijumpai dari pertigaan kawah Sileri sampai desa Bitingan. Sampai desa Bitingan semua kendaraan berhenti, menuju curug dilanjut dengan jalan kaki. Kedua jalur tersebut sama sulitnya ketika memasuki turunan curug Sirawe, terlebih jika musim hujan.
Rimbunnya pohon yang ada didepan anda juga harus ditaklukan untuk bisa mencapai lokasi Curug Sirawe. Anda harus tetap berhati-hati mengingat jalanannya tidak beraspal dan hanya berupa jalan setapak sehingga bila malam sebelumnya turun hujan, bisa dipastikan kalau akses jalan menuju ke kawasan air terjun menjadi licin dan penuh dengan kubangan.
Untuk mencapai ke air terjun ini anda bisa memakai sepeda motor atau bisa treking melalui bukit sipandu sebuah bukit yang konon katanya adalah salah satu gerbang atau pintu masuk kawasan Dieng dari arah utara. Air terjun ini sangat unik selain area sekitarnya yang masih sangat alami karena tumbuhan yang mengelilinginya masih benar-benar tumbuhan gunung yang sangat beragam air terjun ini juga sangat mempesona karena air panas dan dingin menyatu jadi satu.
Sejarah Curug Sirawe
Berdasarkan wilayah curug sirawe masuk dusun Sigemplong, desa Pranten, kecamatan Bawang, kabupaten Batang. Karena sejarah, orang lebih banyak mengetahui curug ini masuk wilayah Banjarnegara, tepatnya desa Bitingan. Dahulu curug ini sempat menjadi rebutan dua kabupaten, Banjarnegara dan Batang. Pihak Kabupaten Banjarnegara mengklaim curug sirawe sebagai asetnya karena memang sumber mata air curug (di desa Bitingan) masuk wilayah Banjarnegara.
Pihak Kabupaten Batang tidak begitu saja mengakui klaim tersebut, karena memang curugnya sudah masuk wilayah Batang. Pihak Kabupaten Batang berdalih, kalau memang curug tersebut menjadi milik Banjarnegara, pihak Banjarnegara tidak diperkenankan mengalirkan aliran sumber mata air dari desa Bitingan tersebut ke wilayah Batang oleh pihak Batang.
Sehingga Kabupaten Banjarnegara diharuskan mencari jalan lain untuk meneruskan aliran sumber mata air tersebut ke wilayah Banjarnegara sendiri, tidak ke wilayah Batang. Batang rela tidak memiliki curug Sirawe asal air yang mengalir dari wilayah Banjarnegara tidak mengalir ke wilayah Batang. Hal tersebut tentunya sulit dilakukan, karena cekungan atau daerah yang lebih rendah tempat jatuhnya air yang terdapat di sekitar daerah tersebut merupakan wilayah Batang. Kenampakan alam tersebut murni proses alam atau lebih luasnya adalah ciptaan Tuhan. Terlepas dari sejarah tersebut keindahan curug Sirawe memang sangat mengagumkan.
Keindahan Curug Sirawe
Ketika anda tiba di lokasi Curug Sirawe, anda dapat merasakan sensasi sejuk dan nyaman saat berada di sekitar air terjun. Air terjunnya terlihat sangat mengagunkan dan unik unik. Salah satu keunikan yang dimiliki oleh air terjun ini adalah terdapat perpaduan air dingin dan air panas sehingga banyak pengunjung yang betah berlama-lama mencuci kaki sambil merasakan hangatnya air. Pohon-pohon liar dapat tumbuh subur disekitar tempat itu karena terbantu oleh pasokan air dari air terjun. Ketika anda mendongak keatas, anda bisa melihat betapa kokoh dan indahnya air terjun ini. Air yang mengalir sangat bening dan menjadi putih ketika harus bertabrakan dengan bebatuan yang dilewati.
Melihat keindahan dan kesejukan air terjun ini, biasanya pengunjung tergiur untuk bermain-main dengan air dan menceburkan diri ke dalam kolam. Baju yang basah kuyup sudah tidak dipedulikan lagi karena mereka ingin melepaskan semua rasa lelah yang dibawa ketika harus melewati hutan. Hanya saja, anda masih harus tetap berhati-hati saat bermain-main dengan air karena banyak terdapat bebatuan dengan berbagai ukuran.
Terkadang batuan itu juga licin dan berlumut sehingga kalau anda tidak hati-hati dalam memilih pijakan kaki, bisa saja anda terpeleset. Kalau anda sudah puas, anda pun bisa melanjutkan aksi narsis anda dengan kamera. Banyak sekali spot terbaik yang dapat anda ambil untuk koleksi foto saat anda berkunjung ke Curug Sirawe.
Perjalanan pulang yang harus anda tempuh juga tidak mudah karena anda harus berjalan lagi sambil mendaki jalanan setapak yang tadi mengantarkan anda menuju ke lokasi air terjun. Lebih baik anda melepaskan alas kaki, baik sandal ataupun sepatu. Kalau tidak anda akan lebih kesulitan lagi karena medan yang harus anda lalui tidak terlalu bersahabat dengan anda.
Perjalanan anda tidak akan sia-sia karena anda telah berhasil menaklukan satu medan sulit yang ada di Kabupaten Banjarnegara. Satu tempat yang unik dan eksotis yang harus dikabarkan pada masyarakat luas. Saran saya, persiapkan dulu fisik anda kalau tidak mau repot kelelahan saat anda harus berjalan kaki karena harus naik dan turun bukit. Selamat berlibur.
Akses Menuju Curug Sirawe
Perjalanan menuju curug dapat ditempuh dengan motor dan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Jalan menuju curug belum terjamah beraspal sehingga perjalanan akan perlu perjuangan. Anda dapat menggunakan kendaraan dari Dukuh Pawuhan menuju Dukuh Bitingan, Desa Kepakisan, Batur Banjarnegara. Jalur ini memang tidak dilewati angkutan umum. Dari pertigaan Dukuh Simpangan, Karangtengah, angkutan yang tersedia menuju Kecamatan Batur via Desa Kepakisan-Pekasiran hanya berupa mobil sayur dan ojek.
Selain itu Anda juga bisa lewat Kepakisan – Kawah Sileri – Bitingan. Jalur ini lebih dekat dari jalur Sigemplong. Jalanan aspal mengelupas tetap bisa dijumpai dari pertigaan kawah Sileri sampai desa Bitingan. Sampai desa Bitingan semua kendaraan berhenti, menuju curug dilanjut dengan jalan kaki. Kedua jalur tersebut sama sulitnya ketika memasuki turunan curug Sirawe, terlebih jika musim hujan.
Rimbunnya pohon yang ada didepan anda juga harus ditaklukan untuk bisa mencapai lokasi Curug Sirawe. Anda harus tetap berhati-hati mengingat jalanannya tidak beraspal dan hanya berupa jalan setapak sehingga bila malam sebelumnya turun hujan, bisa dipastikan kalau akses jalan menuju ke kawasan air terjun menjadi licin dan penuh dengan kubangan.
Advertisement