Obyek Wisata Kawah Sikidang Banjarnegara

Sikidang merupakan sebuah kawah yang terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi wisata yang masih termasuk ke dalam Dataran Tinggi Dieng. Dataran Tinggi Dieng yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Dataran yang berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Lokasi wisata ini paling populer dikunjungi wisatawan karena paling mudah dicapai.

Kawah Sikidang terkenal karena lubang keluarnya gas selalu berpindah-pindah di dalam suatu kawasan luas. Dari karakter inilah namanya berasal karena penduduk setempat melihatnya berpindah-pindah seperti kijang (kidang dalam bahasa Jawa).

Keindahan dan Keunikan Kawah Sikidang
Kawah Sikidang tidak berada di puncak gunung, melainkan di daratan yang menyerupai sebuah sumur, sehingga Anda dapat menyaksikan aktifitas kawah ini dari jarak yang cukup dekat, bahkan sampai di bibir kawah. Sesampai di pintu utama Kawah Sikidang terdapat sebuah pasar untuk membeli souvenir atau sekedar menghilangkan rasa lapar di warung milik warga Dieng. Di pintu masuk Kawah Sikidang, juga terdapat penyewaan sepeda. Sepeda ini bisa digunakan untuk menglilingi Kawah Sikidang. Tarif sewa sebesar Rp10.000.

Selain ada sewa sepeda, di sekitar kawah Sikidang ada juga sewa kuda milik warga setempat. Anda dapat berkuda mengelilingi objek wisata Kawah Sikidang. Untuk berkeliling menggunakan kuda, Anda cukup membayar Rp20.000.

Pemandangan alam segar berwarna hijau mendadak lenyap begitu Anda memasuki kompleks kawah ini. Hanya hamparan tanah tandus dikelilingi perbukitan dengan kolam yang terus menerus mengepulkan asap. Beberapa meter dari pintu masuk terdapat sebuah papan peringatan agar Anda berhati-hati dalam melangkah, serta larangan menyalakan api dan membuang puntung rokok. Jika Anda ingin berlibur ke Kawah Sikidang Dieng jangan lupa untuk membawa masker.
kawah sikidang
Lubang-lubang bekas kawah terdapat dimana-mana. Di beberapa tempat terlihat tanah basah dengan air yang bergolak mendidih. Tanah-tanah ini berbahaya bila diinjak karena sangat rapuh dan mudah longsor. Bau belerang terasa sangat menyengat. Semakin jauh berjalan, baunya terasa semakin kuat dan menusuk hidung.

Kawah ini memang masih menjadi surga bagi para penduduk yang menggantungkan hidupnya pada kegiatan menambang batu belerang. Meskipun baunya sangat menyengat, namun uap yang mengandung belerang ini dipercaya berkhasiat untuk menghaluskan kulit dan menghilangkan jerawat. Bongkahan-bongkahan belerang juga dijual kepada para pengunjung sebagai souvenir khas Kawah Sikidang.

Di bagian ujung kawah Sikidang, terdapat sebuah kolam besar dengan air bercampur lumpur berwarna abu-abu yang terus menggelegak. Menurut warga sekitar air dan lumpur ini memiliki suhu 98 derajat celcius, dan bahkan mungkin lebih. Pagar bambu dibangun mengelilingi kawah demi keselamatan para pengunjung. Obyek wisata ini memang unik dan menarik, namun Anda harus selalu waspada mengingat kawah ini masih tergolong aktif.

Keunikan kawah Sikidang adalah kawah utamanya yang selalu berpindah, seolah meloncat mencari tempat baru. Lubang besar tepat di bagian depan kompleks adalah bekas kawah utama. Bila beruntung Anda juga bisa menyaksikan beberapa orang penambang belerang yang sibuk mencari bongkahan-bongkahan belerang untuk dijual ke kota.

Legenda Kawah Sikidang
Terjadinya kawah Sikidang, menurut legenda yang hidup di tengah masyarakat ternyata dilatarbelakangi sebuah kisah cinta seorang raja yang berakhir tragis. Seorang ratu yang cantik dan terkenal, bernama Ratu Sintha Dewi. Karena kecantikannya, banyak pemuda menaruh hati.

Suatu saat Sang Ratu di datangi oleh seorang raja yang terkenal sakti, kaya raya, dan bertubuh tinggi besar, namanya Raya Kidang Garungan. Karena tertarik akan kecantikan Sang Ratu, Raja tersebut bermaksud meminang untuk dijadikan permaisuri. Sang Ratu keluar istana, ingin melihat sang calon suami, apakah sesuai dengan keinginan hatinya atau tidak.

Pada saat melihat kepala Sang Raja, Ratu sangat ketakutan dan menjadi tidak suka karena ia berkepala kijang (bahasa jawa : kidang). Ratu sangat kecewa, tetapi ia tidak berani menolak pinangannya. Pada saat menjawab lamaran Sang Raja, ia meminta dibuatkan sumur yang sangat dalam. Sang Raja langsung membuat sumur yang amat dalam dengan kesaktiannya. Sang Ratu beserta tentaranya langsung menimbun sumur itu dengan cepat. Tinggal Sang Raja tertimbun di dalam lubang sumur seorang diri.

Dalam kemarahannya Sang Raja mengeluarkan kesaktiannya yang menyebabkan permukaan bumi/tanah bergetar dan terjadi ledakan yang membentuk kawah. Berkali-kali ia mencoba di lokasi yang berbeda, seolah tampak seperti jejak hewan kijang yang melompat dan lari. Oleh karena itu, kawah ini diberi nama Kawah Sikidang (Sikijang).

Raja Kidang Garungan tetap di dalam sumur yang sangat dalam dan tidak bisa keluar. Karena murka dan kecewa, Sang Raja mengeluarkan kutukan bahwa seluruh keturunan Sang Ratu akan berambut gembel (gimbal). Saat ini, di sekitar kawah Sikidang masih dapat ditemui anak-anak yang berambut gembel. Oleh keluarga dan masyarakat setempat, mereka ini mendapat perlakuan khusus dalam kehidupannya.

Akses Menuju Dataran Tinggi Dieng
Untuk menuju Dataran Tinggi Dieng dapat menggunakan berbagai jalur tranportasi yang ada. Beberapa jalur tersebut tergagntung darimana kedatangan Anda. Berikut ini beberapa jalur yang dapat anda tempuh untuk menuju Dataran Tinggi Dieng.
  1. Yogyakarta-Dieng. Dari Yogyakarta-Sleman-Tempel-Magelang-Secang-Temanggung-Parakan-Kertek-Wonosobo-Garung-Kejajar-Dieng
  2. Solo-Dieng. Dari Solo-Kartasura-Boyolali-Ampel-Salatiga-Bawen-Ambarawa-Secang-Temanggung-Parakan-Kertek-Wonosobo-Garung-Kejajar-Dieng
  3. Semarang-Dieng. Dari Semarang-Ungaran-Bawen-Ambarawa-Secang-Temanggung-Parakan-Kertek-Wonosobo-Garung-Kejajar-Dieng.
  4. Magelang-Dieng. Dari Magelang-Secang-Temanggung-Parakan-Kertek-Wonosobo-Garung-Kejajar-Dieng
  5. Purwokerto-Dieng. Dari Purwokerto-Sokaraja-Purbalingga-Bukateja-Klampok-Banjarnegara-Selomerto-Wonosobo-Garung-Kejajar-Dieng.
  6. Purworejo-Dieng. Dari Purworejo-Loano-Kepil-Sapuran-Kalikajar-Kertek-Wonosobo-Garung-Kejajar-Dieng
  7. Kebumen-Dieng. Dari Kebumen-Wadaslintang-Kaliwiro-Selomerto-Wonosobo-Garung-Kejajar-Dieng
  8. Pekalongan-Dieng. Dari Kajen-Linggoasri-Paninggaran-Kalibening-Wanayasa-Batur-Dieng.

Jadwal Buka Kawah Sikidang
Senin - Minggu pukul  07.00 - 16.00 WIB
Harga Tiket
Pengunjung domestik: Rp.6.000
Pengunjung mancanegara: Rp.20.000
Advertisement

Baca juga:

Blogger
Pilih Sistem Komentar

Tidak ada komentar

Silahkan berikan komentar Anda !