Kabupaten Banyumas merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Brebes di utara; Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Kebumen di timur, serta Kabupaten Cilacap di sebelah selatan dan barat. Gunung Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah terdapat di ujung utara wilayah kabupaten ini. Ibukota Kabupaten Banyumas adalah Purwokerto yang terkenal dengan sebutan "Kota Kripik". Banyumas memiliki beberapa tempat wisata andalan, kebanyakan berupa keindahan alam seperti gua, air terjun dan wana wisata. Berikut ini adalah beberapa obyek wisata yang ada di Kabupaten banyumas.
1. Alun-alun Banyumas
Alun-alun Purwokerto sudah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Pertama saat perpindahan Kantor Kabupaten Banyumas, alun-alun yang dulunya memang sudah menjadi pusat kota diubah menjadi sebuah halaman Kabupaten. Pada Tahun 2009 Bupati Banyumas saat itu Drs. Mardjoko dengan berani mengubah tampilan alun-alun Purwokerto menjadi tampilan taman yang lebih modern, dan sedikit dialih fungsikan sebagai tempat diadakannya acara kenegaraan seperti upacara dan tempat pergelaran budaya Banyumas.
Perubahan terakhir dilakukan diakhir Tahun 2014 oleh Bupati Husein, dengan menerapkan konsep Modern Cityzen Park yang sudah diterapkan dibeberapa negara Seperti Australia, Singapure, Thailand, New Zealand dan beberapa kota-kota besar di Indonesia seperti Surabaya, Malang, Semarang, Bali, Lombok, dll. Tujuan utama diubahnya tampilan alun-alun ini adalah membuat kota Purwokerto menjadi semakin rapi dan tertata, serta memanjakan mata pengunjung yang sedang berekreasi maupun bersantai.
2. Batur Agung Mount of Fun
Desa Baseh, Kecamatan Kedung Banteng, di kaki Gunung Slamet, dengan waterpark, kolam pemancingan, flying fox, dan arung jeram Kali Logawa.
3. Baturraden Adventure Forest
Kawasan wisata Baturraden, sebelum Telaga Sunyi, merupakan wahana ekowisata dan petualangan rimba, gunung, dan sungai.
4. Bendung Gerak Serayu
Bendung Sungai Serayu yang menggantikan fungsi Pompa Air Banjarsari, dibangun pada 1993 dan diresmikan pada 1996.
5. Bumi Perkemahan Baturaden
Perkemahan sejuk di kawasan Baturraden, yang sering digunakan para pecinta alam dan digunakan sebagai tempat Jambore Nasional Gerakan Pramuka.
6. Bumi Perkemahan Kendalisada
Desa Kaliori, Kalibagor, seluas 20 ha dilengkapi gedung Serba Guna, asrama, motor cross, terbang layang, dan rekreasi.
7. Crossworld Paintball
Jalan Ringin Tirto No: 69, di belakang perumahan Permata Hijau Purwokerto, dengan arena paint ball, mini food court, meja bilyar, paint ball equipment shop.
8. Curug Bayan Kalipagu
Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, di Kali Banjaran, beberapa puluh langkah ke arah hulu dari Dam Jepang.
9. Curug Belot
Desa Rempoah, Baturraden, dengan air deras, namun belum banyak disentuh dan masih alami.
10. Curug Ceheng
Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang, yang menampilkan keindahan air terjun yang dihiasi satwa lawa (sejenis kalong) yang beterbangan di sekitarya.
11. Curug Cipendok
Desa Karangtengah, Kec Cilongok, dengan ketinggian 92 m, hawanya sejuk, lokasinya cukup mudah dicapai, bisa menikmati mendoan dan susu murni saat menuju curug.
12. Curug Gede
Desa wisata Ketenger, 3 km dari lokasi wisata Baturraden. Di tempat ini wisatawan dapat menikmati air terjun dengan keindahan alam dan aneka lempeng batu.
13. Curug Gomblang
Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, sekitar 3 km dari Baturraden, dengan ketinggian air terjuan mencapai 25 meter, medan tempuhnya cukup berat dengan berjalan kaki.
14. Curug Gumawang
Berada di dalam kompleks Lokawisata Baturraden, sehingga juga disebut sebagai Curug Baturraden, dengan ketinggian air terjun sekitar 25 meter.
15. Curug Gumawang Kemawi
Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, terdiri dari sekitar 7 tingkatan, paling besar yang nomor 2 dari bawah, sekitar 800 m dari jalan aspal namun aksesnya cukup sulit.
16. Curug Pengantin Kalipagu
Igir Rambat, 4 km dari Dusun Kalipagu, ditempuh melalui Batur Semendeh dan hutan lindung, dengan ketinggian curug 50 m.
17. Curug Pengantin
Berada di tengah hutan Dusun Parduli, Desa Kracak, Ajibarang, tinggi air terjun 2 m, namun dipercaya bahwa mandi di sini menolak bala dan mempercepat jodoh.
18. Curug Song
Desa Kalisalak, Kebasen, dengan ketinggian air terjun sekitar 30 meter, dengan akses masih cukup sulit, ada sarang burung walet.
19. Dam Jepang Kalipagu
Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, yang merupakan bendungan peninggalan dari jaman pendudukan Jepang.
20. Dream Land Spring Water
Jalan Pabrik Tapioka, Desa Pancasan, Kecamatan Ajibarang, dengan Air terjun, Arum Jeram, Flying Fox, Kolam Arus, Kolam Seribu Air, Kolam Terapi Ikan, Taman Pasir, Taman Batu, Taman Burung, Taman Reptil, Water Boom, Water Park.
21. Gardu Pandang Baturaden
Di dalam kawasan hutan wisata Baturaden yang berada di lintasan menuju ke lokasi Pancuran 7, dengan pemandangan luas ke daerah Baturaden dan sekitarnya.
22. Goa Maria Kaliori
Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, dibangun 1989, Paus Yohanes Paulus II memberkati Patung Bunda Maria dan menandatangani Prasasti Goa Maria Kaliori pada 10 Oktober 1989 di Yogyakarta.
23. Gua SaraBadak
Sebuah gua yang berada 50 m dari Pancuran Pitu, tempat pertemuan aliran air panas yang mengandung belerang, dengan air dingin, dengan bebatuan warna keemasan yang menakjubkan.
24. Gua Selirang
Gua yang berada di sekitar area Pancuran Pitu, berdekatan dengan Gua SaraBadak, berupa gua kecil yang mulut guanya tertutup oleh aliran air dari atas tebing.
25. Gunung Slamet
Treking mendaki Gunung Slamet setinggi 3.428 mdpl yang bisa ditempuah melalui jalur pancuran 7, wanawisata Baturraden, Baturraden Adventure Forest, atau dari Blambangan, Purbalingga.
26. Kelenteng Boen Tek Bio
Lokasinya yang berada sekitar 300 m dari Pendopo Duplikat Si Panji di kota lama Banyumas. Bangunan tua dari abad ke-19 ini mulai digunakan sebagai kelenteng sejak 1960.
27. Kelenteng Hok Tek Bio Pasar Wage
Kelenteng ini berada di Jalan Pemotongan No 3, belakang Pasar Wage, Purwokerto, Banyumas, yang telah berdiri sejak 1831.
28. Kelenteng Hok Tek Bio Sokaraja
Desa Sokaraja, Sokaraja, dekat pertigaan jalan menuju ke Purwokerto, Banyumas dan Purbalingga, diperkirakan dibangun pada 1826.
29. Kolam Tando PLTA Ketenger
Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, konstruksi warisan kolonial Belanda di tengah alam pegunungan yang sangat menawan.
30. Lokawisata Baturaden
Sebuah lokawisata indah dan terkenal di lereng selatan Gunung Slamet, berjarak 14km dari Purwokerto, dengan air terjun, air panas, berhawa sejuk di siang dan dingin di malam hari.
31. Makam Astana Dhuwur
Desa Arcawinangun, Purwokerto Timur, ada 15 batu gong berukuran besar, 2 makam kembar sepanjang 6 meter, dan astana menceng atau astana Budha.
32. Makam Kyai Mranggi Semu
Lokasi makam tua ini berada di Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas. Ia adalah pembuat warangka keris dan membesarkan anak R. Banyaksosro, R. Joko Kahiman, Adipati Banyumas I yang membagi Kadipaten Wirasaba menjadi empat.
33. Makam Kyai Tolih
Desa Cikakak kecamatan Wangon, sekitar 30 km dari Purwokerto, dekat MAsjid Saka Tunggal. Kyai Tolih adalah pendiri Masjid Saka Tunggal, dan merupakan tokoh Islam pada jaman Majapahit.
34. Makam Nyai Mranggi Semu
Makam tua ini di atas bukit di Grumbul Wanasepi, Desa Binangun, 10 km dari Alun-alun Banyumas. Semasa muda bernama Rr. Ngaisah, putri bungsu pasangan Raden Haryo Baribin (putera Brawijaya IV, Raja Majapahit) dengan Dyah Ayu Ratu Pamekas (putri bungsu Prabu Dewa Niskala, Raja Galuh Kawali, Pajajaran)
35. Makam Panembahan Kalibening
Berada di lereng perbukitan Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, melewati Makam R Joko Kaiman. Terdapat sebuah museum, dan sumber air sangat jernih yang meluap dari bibir sumur.
36. Makam R. Joko Kaiman
Makam mendiang Bupati Banyumas I ini lokasinya berada di Desa Dawuhan, Banyumas, arah ke Makam Panembahan Kalibening.
37. Makam Syekh Abdul Malik
Desa Kedungparuk, sebelah Desa Mersi, ulama disegani yang usianya hampir mencapai seratus tahun (1881-1980) yang semasa hidupnya menjadi mursyid Thariqah An-Naqsabandiyah Al-Khalidiyah dan Thariqah Asy-Syadziliyah.
38. Makam Syekh Maqdum Wali
Desa Karanglewas, sebelum jembatan Kali Logawa belok kanan. Ia datang ke Pasir Luhur sekitar abad 15 M atas titah Raden Patah untuk menyiarkan agama Islam. Ada pula makam Senopati Mangkubumi I dan makam Mangkubumi II.
39. Makam Syekh Muhammad Ilyas
Sokaraja, cicit Pangeran Diponegoro yang juga ayah Syekh Abdul Malik ini adalah pendiri dan penyebar Tarekat Naqsabandi-Kholidiyah di Banyumas yang sangat disegani semasa hidupnya.
40. Makam Yudanegara II
Kompleks Makam Yudanegara II dan Bupati-Bupati Banyumas di Desa Dawuhan yang lokasinya berada sekitar 5 km dari alun-alun kota lama Banyumas.
41. Masjid Kaji Watu
Grumbul Kaligebang, Desa Tamansari, Kecamatan Karanglewas, disebut juga Masjid Batu karena bangunan aslinya terbuat dari batu. Sebagian bangunan aselinya masih bisa dilihat.
42. Masjid Nur Sulaiman Banyumas
Barat alun-alun kota lama Banyumas, didirikan 1725 oleh Kyai Nur Sulaiman dari Gumelem dengan arsitek Kyai Nur Daiman. Peninggalan aslinya bedug, mimbar, sakaguru dan sumur.
43. Masjid Saka Tunggal
Desa Cikakak, Wangon, 30 km dari Purwokerto, yang dibangun pada 1288. Di sekitar masjid terdapat hutan pinus yang di huni ratusan ekor kera jinak.
44. Monumen Jenderal Gatot Soebroto
Di sebuah bundaran di depan RSUD Margono, Desa Berkoh, Purwokerto, terbuat dari perunggu seberat 2 ton dengan tinggi 4 meter.
45. Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman
Sisi Timur Kali Logawa, di pintu masuk Barat Kota Purwokerto, terdiri dari dua lantai, dengan Patung Jenderal Sudirman seberat 5,5 ton dan tinggi 4,5 meter, foto-foto perjuangan dan relief sejarah bangsa Indonesia
46. Museum Bank Rakyat Indonesia
Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto, berisi perjalanan perbankan (BRI) mulai berdiri sampai sekarang serta koleksi uang kuno mulai jaman Majapahit.
47. Museum Wayang Sendang Mas
Depan Pendopo Duplikat Si Panji, Banyumas, dibangun pada 1982 dengan koleksi wayang kulit, wayang golek, wayang beber, wayang krucil, pusaka, benda purbakala dan kitab.
48. Pancuran Telu
Bisa diakses melalui Lokawisata Baturaden, sumber air panas yang keluar melalui tiga pancuran, ada petilasan Embah Atas Angin
49. Pancuran Pitu
Di dalam Lokawisata Baturaden, sumber air panas yang keluar melalui tujuh pancuran, dicapai dengan berjalan sejauh 2,5 km, atau dengan kendaraan melalui Bumi Perkemahan Baturaden.
50. Paseban Batur Sengkala
Berada di dekat lokasi parkir Pancuran Tujuh, tampaknya merupakan situs peninggalan dari jaman budaya megalitikum.
51. Pemandian Tirta Husada Kali Bacin
Tambak Negara, Rawalo, 17 km dari Purwokerto, yang merupakan peninggalan Belanda. Mata air Kalibacin dipercaya dapat menyembuhkan menyembuhkan penyakit kulit.
52. Pendopo Duplikat Si Panji
Berada di kota lama yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas sebelum tahun 1937. Pendopo Si Panji yang asli telah dipindahkan ke Purwokerto pada Januari 1937.
53. Pendopo Si Panji
Di samping alun-alun Purwokerto, dengan salah satu pilar bernama Si Panji, merupakan lambang kekuatan rakyat Banyumas, dibangun Adipati Yudonegoro II, Bupati Banyumas ke-7, pada 1706.
54. Petilasan Adipati Mersi
Berada di RT 4/ RW3 Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto, yang konon terbunuh dalam pertempuran melawan Adipati Kabakan, jasadnya dibuang ke saluran air bawah tanah, dan muncul di bale kambang (lapangan) Mersi.
55. Puncak Petahunan
Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, yang mendapat julukan puncak negeri atas angin, dengan panorama Kota Purwokerto dan Ajibarang, dari parkir treking sekitar 30 menit.
56. Situs Batu Guling
Desa Datar, Sumbang, di sebelah selatan pemakaman umum Desa Datar, merupakan tempat pemujaan arwah nenek moyang pada jaman prasejarah berupa Menhir dan Batu Lumpang.
57. Situs Batur Agung
Berada di tengah-tengah kebun, di sebelah selatan lapangan Dusun Pondok Lakah, Desa Baseh, Kedungbanteng, yang dipercaya digunakan sebagai pertapaan Raden Kamandaka.
58. Situs Batur Bedil
Di Dusun Peninis, Desa Windujaya, Kedungbanteng, berupa punden berundak dengan tiga teras, yang digunakan sebagai tempat pemujaan arwah pada jaman megalitikum.
59. Situs Batur Cakrakusuma
Dusun Batur, Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, di tengah persawahan, konon petilasan mbah Cakrakusuma seorang prajurit Kerajaan Pajang, punden berundak dengan menhir, batu lumpang, batu bulat, dan tatanan altar
60. Situs Batur Lurah
Dusun Peninis, Desa Windujaya, Kecamatan Kedungbanteng, di tengah persawahan berupa punden berundak tiga teras dengan beberapa buah menhir yang konon sering didatangi para calon lurah (kepala desa).
61. Situs Batur Macan
Dukuh Kaliputra, Desa Melung, ditengah-tengah areal perkemahan Perhutani, berupa punden berundak yang berorientasi ke arah Utara dan Selatan dengan tatanan batu altar dan dua buah batu menhir besar dan kecil.
62. Situs Batur Rana
Dusun Semaya, Desa Sunyalangu, Karanglewas, di daerah pegunungan Baturlaya. Diperlukan waktu 5 jam dengan berjalan kaki dari Kantor Desa Sunyalangu untuk sampai ke situs.
63. Situs Batur Ronggeng
Dusun Windusari, Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng di dalam area hutan pinus milik Perhutani merupakan punden berundak, ada watu lumpang, tatanan batu, dan buah menhir.
64. Situs Bonokeling
Grumbul Pekuncen, Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, makam Kyai Bonokeling, penyebar Islam pertama di wilayah Jatilawang dan sekitarnya.
65. Situs Candi Batur Golek
Dukuh Windusari, Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, punden berundak dengan menhir dan susunan batu altar pemujaan nenek moyang.
66. Situs Candi Ebeg
Desa Gondotopo, Kecamatan Sumbang, berada di bawah sebuah pohon besar, tidak jauh dari situs Candi Ronggeng
67. Situs Candi Damarpayung
Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturaden dengan peninggalan patung dua ekor ular hitam, dan sebuah payung kertas sepanjang 40 cm
68. Situs Candi Ronggeng Banyumas
Berada di Desa Gondotopo, Kecamatan Sumbang, merupakan sebuah tempat wisata peninggalan bersejarah di wilayah ini, namun sayang sudah tidak berbekas lagi karena dicuri.
69. Situs Carangandul
Di tengah-tengah kebun di Dukuh Carang, Desa Tamansari, Karanglewas. Konon situs tersebut merupakan bekas kepala Patih Carangandul yang dibunuh oleh utusan dari Demak.
70. Situs Gunung Jenar
Tempat Wisata Banyumas di puncak Gunung Jenar Dusun Pondoklakah, Desa Baseh, Kedungbanteng. Situs ini merupakan kubur batu peninggalan jaman megalitik.
71. Situs Lembu Ayu
Dusun Lembu Ayu, Desa Susukan, Sumbang, 10 km dari Purwokerto, berupa yoni, lingga, fragmen batu candi, dan sebuah makam kuno bernama makam Pandung Aguna.
72. Situs Ngarca
Grumbul Ngaren, Desa Dawuhan Wetan, di perkebunan desa berupa Lingga dan Yoni peninggalan budaya Hindu.
73. Situs Panembahan
Dusun Semaya, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, di tengah kebun penduduk, punden berundak tiga dengan tumpukan kubur batu, dan menhir.
74. Situs Tebet Madas Mayung
Tempat Wisata Banyumas di Desa Sambirata, Cilongok, berupa dolmen yang bentuknya seperti meja batu berkaki menhir sebagai tempat sesaji dan pemujaan arwah nenek moyang dari jaman prasejarah.
75. Situs Watu Gathel
Di tengah pemukiman penduduk Desa Karangmangu, Baturraden, yang bentuknya menyerupai penis. Di timur situs Watu Gathel terdapat Sungai Belot untuk bersuci.
76. Situs Watu Kentheng Sambirata
Dusun Ragung, Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, di tengah permukiman penduduk, punden berundak dengan watu lumpang, dan batur tatanan batu.
77. Situs Watu Keser
Dusun Keser, Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Selatan makam Desa Notog di pekarangan kebun M. Dorum, punden berundak peninggalan megalitik.
78. Situs Watu Lumpang
Dusun Wanasari, Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, batu peninggalan megalitik di perbukitan hutan milik Perhutani, konon keinginan akan terkabul jika berhasil mengangkat batu lumpang.
79. Stasiun Purwokerto
Jalan Stasiun, Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, stasiun kereta api terbesar di jalur selatan Jawa Tengah dibangun tahun 1922 dengan dibukanya jalur rel kereta api Kroya Cirebon.
80. Sungai Serayu
Notog, Patikraja, dan banyak tempat lainnya yang di lewati sungai besar legendaris ini.
81. Taman Andhang Pangreanan
Jalan Gerilya Purwokerto, di area bekas terminal lama diresmikan pada 13 Maret 2011 sebagai tempat rekreasi, olahraga, panggung pementasan, kuliner, dan suvenir.
82. Telaga Sunyi
Berada 3,5 km di sebelah timur Baturraden. Telaga ini begitu indah dengan airnya yang dingin dan sangat jernih. Pada musim-musim tertentu dijumpai aneka kupu-kupu dan capung.
83. Terowongan Notog
Desa Notog, Kecamatan Patikraja, dengan panjang 260 m, dibangun oleh Perusahaan Kereta Api SS (Staats Spoorwegen) pada 1915 untuk mendukung jalur kereta api Cirebon u2013 Kroya. Di atas terowongan terdapat makam dari para pekerja pembangunan terowongan Notog.
84. Watu Petilasan mBah Sani Taryan
Kampus 7 Poltekkes di Jln Baturraden Km 12 Purwokerto, batu besar peninggalan mBah Sani Taryan yang memberi Ajaran u2018Laku Pituu2019
85. Watu Sinom
Di dalam kebun di belakang SMP Negeri 2 Kedungbanteng, berupa sebuah batu sangat besar, yang konon merupakan tempat bertemu Raden Kamandaka dengan Raden Banyak Ngampar, adiknya.
1. Alun-alun Banyumas
Alun-alun Purwokerto sudah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Pertama saat perpindahan Kantor Kabupaten Banyumas, alun-alun yang dulunya memang sudah menjadi pusat kota diubah menjadi sebuah halaman Kabupaten. Pada Tahun 2009 Bupati Banyumas saat itu Drs. Mardjoko dengan berani mengubah tampilan alun-alun Purwokerto menjadi tampilan taman yang lebih modern, dan sedikit dialih fungsikan sebagai tempat diadakannya acara kenegaraan seperti upacara dan tempat pergelaran budaya Banyumas.
Perubahan terakhir dilakukan diakhir Tahun 2014 oleh Bupati Husein, dengan menerapkan konsep Modern Cityzen Park yang sudah diterapkan dibeberapa negara Seperti Australia, Singapure, Thailand, New Zealand dan beberapa kota-kota besar di Indonesia seperti Surabaya, Malang, Semarang, Bali, Lombok, dll. Tujuan utama diubahnya tampilan alun-alun ini adalah membuat kota Purwokerto menjadi semakin rapi dan tertata, serta memanjakan mata pengunjung yang sedang berekreasi maupun bersantai.
2. Batur Agung Mount of Fun
Desa Baseh, Kecamatan Kedung Banteng, di kaki Gunung Slamet, dengan waterpark, kolam pemancingan, flying fox, dan arung jeram Kali Logawa.
3. Baturraden Adventure Forest
Kawasan wisata Baturraden, sebelum Telaga Sunyi, merupakan wahana ekowisata dan petualangan rimba, gunung, dan sungai.
4. Bendung Gerak Serayu
Bendung Sungai Serayu yang menggantikan fungsi Pompa Air Banjarsari, dibangun pada 1993 dan diresmikan pada 1996.
5. Bumi Perkemahan Baturaden
Perkemahan sejuk di kawasan Baturraden, yang sering digunakan para pecinta alam dan digunakan sebagai tempat Jambore Nasional Gerakan Pramuka.
6. Bumi Perkemahan Kendalisada
Desa Kaliori, Kalibagor, seluas 20 ha dilengkapi gedung Serba Guna, asrama, motor cross, terbang layang, dan rekreasi.
7. Crossworld Paintball
Jalan Ringin Tirto No: 69, di belakang perumahan Permata Hijau Purwokerto, dengan arena paint ball, mini food court, meja bilyar, paint ball equipment shop.
8. Curug Bayan Kalipagu
Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, di Kali Banjaran, beberapa puluh langkah ke arah hulu dari Dam Jepang.
9. Curug Belot
Desa Rempoah, Baturraden, dengan air deras, namun belum banyak disentuh dan masih alami.
10. Curug Ceheng
Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang, yang menampilkan keindahan air terjun yang dihiasi satwa lawa (sejenis kalong) yang beterbangan di sekitarya.
11. Curug Cipendok
Desa Karangtengah, Kec Cilongok, dengan ketinggian 92 m, hawanya sejuk, lokasinya cukup mudah dicapai, bisa menikmati mendoan dan susu murni saat menuju curug.
12. Curug Gede
Desa wisata Ketenger, 3 km dari lokasi wisata Baturraden. Di tempat ini wisatawan dapat menikmati air terjun dengan keindahan alam dan aneka lempeng batu.
13. Curug Gomblang
Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, sekitar 3 km dari Baturraden, dengan ketinggian air terjuan mencapai 25 meter, medan tempuhnya cukup berat dengan berjalan kaki.
14. Curug Gumawang
Berada di dalam kompleks Lokawisata Baturraden, sehingga juga disebut sebagai Curug Baturraden, dengan ketinggian air terjun sekitar 25 meter.
15. Curug Gumawang Kemawi
Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, terdiri dari sekitar 7 tingkatan, paling besar yang nomor 2 dari bawah, sekitar 800 m dari jalan aspal namun aksesnya cukup sulit.
16. Curug Pengantin Kalipagu
Igir Rambat, 4 km dari Dusun Kalipagu, ditempuh melalui Batur Semendeh dan hutan lindung, dengan ketinggian curug 50 m.
17. Curug Pengantin
Berada di tengah hutan Dusun Parduli, Desa Kracak, Ajibarang, tinggi air terjun 2 m, namun dipercaya bahwa mandi di sini menolak bala dan mempercepat jodoh.
18. Curug Song
Desa Kalisalak, Kebasen, dengan ketinggian air terjun sekitar 30 meter, dengan akses masih cukup sulit, ada sarang burung walet.
19. Dam Jepang Kalipagu
Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, yang merupakan bendungan peninggalan dari jaman pendudukan Jepang.
20. Dream Land Spring Water
Jalan Pabrik Tapioka, Desa Pancasan, Kecamatan Ajibarang, dengan Air terjun, Arum Jeram, Flying Fox, Kolam Arus, Kolam Seribu Air, Kolam Terapi Ikan, Taman Pasir, Taman Batu, Taman Burung, Taman Reptil, Water Boom, Water Park.
21. Gardu Pandang Baturaden
Di dalam kawasan hutan wisata Baturaden yang berada di lintasan menuju ke lokasi Pancuran 7, dengan pemandangan luas ke daerah Baturaden dan sekitarnya.
22. Goa Maria Kaliori
Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, dibangun 1989, Paus Yohanes Paulus II memberkati Patung Bunda Maria dan menandatangani Prasasti Goa Maria Kaliori pada 10 Oktober 1989 di Yogyakarta.
23. Gua SaraBadak
Sebuah gua yang berada 50 m dari Pancuran Pitu, tempat pertemuan aliran air panas yang mengandung belerang, dengan air dingin, dengan bebatuan warna keemasan yang menakjubkan.
24. Gua Selirang
Gua yang berada di sekitar area Pancuran Pitu, berdekatan dengan Gua SaraBadak, berupa gua kecil yang mulut guanya tertutup oleh aliran air dari atas tebing.
25. Gunung Slamet
Treking mendaki Gunung Slamet setinggi 3.428 mdpl yang bisa ditempuah melalui jalur pancuran 7, wanawisata Baturraden, Baturraden Adventure Forest, atau dari Blambangan, Purbalingga.
26. Kelenteng Boen Tek Bio
Lokasinya yang berada sekitar 300 m dari Pendopo Duplikat Si Panji di kota lama Banyumas. Bangunan tua dari abad ke-19 ini mulai digunakan sebagai kelenteng sejak 1960.
27. Kelenteng Hok Tek Bio Pasar Wage
Kelenteng ini berada di Jalan Pemotongan No 3, belakang Pasar Wage, Purwokerto, Banyumas, yang telah berdiri sejak 1831.
28. Kelenteng Hok Tek Bio Sokaraja
Desa Sokaraja, Sokaraja, dekat pertigaan jalan menuju ke Purwokerto, Banyumas dan Purbalingga, diperkirakan dibangun pada 1826.
29. Kolam Tando PLTA Ketenger
Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, konstruksi warisan kolonial Belanda di tengah alam pegunungan yang sangat menawan.
30. Lokawisata Baturaden
Sebuah lokawisata indah dan terkenal di lereng selatan Gunung Slamet, berjarak 14km dari Purwokerto, dengan air terjun, air panas, berhawa sejuk di siang dan dingin di malam hari.
31. Makam Astana Dhuwur
Desa Arcawinangun, Purwokerto Timur, ada 15 batu gong berukuran besar, 2 makam kembar sepanjang 6 meter, dan astana menceng atau astana Budha.
32. Makam Kyai Mranggi Semu
Lokasi makam tua ini berada di Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas. Ia adalah pembuat warangka keris dan membesarkan anak R. Banyaksosro, R. Joko Kahiman, Adipati Banyumas I yang membagi Kadipaten Wirasaba menjadi empat.
33. Makam Kyai Tolih
Desa Cikakak kecamatan Wangon, sekitar 30 km dari Purwokerto, dekat MAsjid Saka Tunggal. Kyai Tolih adalah pendiri Masjid Saka Tunggal, dan merupakan tokoh Islam pada jaman Majapahit.
34. Makam Nyai Mranggi Semu
Makam tua ini di atas bukit di Grumbul Wanasepi, Desa Binangun, 10 km dari Alun-alun Banyumas. Semasa muda bernama Rr. Ngaisah, putri bungsu pasangan Raden Haryo Baribin (putera Brawijaya IV, Raja Majapahit) dengan Dyah Ayu Ratu Pamekas (putri bungsu Prabu Dewa Niskala, Raja Galuh Kawali, Pajajaran)
35. Makam Panembahan Kalibening
Berada di lereng perbukitan Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, melewati Makam R Joko Kaiman. Terdapat sebuah museum, dan sumber air sangat jernih yang meluap dari bibir sumur.
36. Makam R. Joko Kaiman
Makam mendiang Bupati Banyumas I ini lokasinya berada di Desa Dawuhan, Banyumas, arah ke Makam Panembahan Kalibening.
37. Makam Syekh Abdul Malik
Desa Kedungparuk, sebelah Desa Mersi, ulama disegani yang usianya hampir mencapai seratus tahun (1881-1980) yang semasa hidupnya menjadi mursyid Thariqah An-Naqsabandiyah Al-Khalidiyah dan Thariqah Asy-Syadziliyah.
38. Makam Syekh Maqdum Wali
Desa Karanglewas, sebelum jembatan Kali Logawa belok kanan. Ia datang ke Pasir Luhur sekitar abad 15 M atas titah Raden Patah untuk menyiarkan agama Islam. Ada pula makam Senopati Mangkubumi I dan makam Mangkubumi II.
39. Makam Syekh Muhammad Ilyas
Sokaraja, cicit Pangeran Diponegoro yang juga ayah Syekh Abdul Malik ini adalah pendiri dan penyebar Tarekat Naqsabandi-Kholidiyah di Banyumas yang sangat disegani semasa hidupnya.
40. Makam Yudanegara II
Kompleks Makam Yudanegara II dan Bupati-Bupati Banyumas di Desa Dawuhan yang lokasinya berada sekitar 5 km dari alun-alun kota lama Banyumas.
41. Masjid Kaji Watu
Grumbul Kaligebang, Desa Tamansari, Kecamatan Karanglewas, disebut juga Masjid Batu karena bangunan aslinya terbuat dari batu. Sebagian bangunan aselinya masih bisa dilihat.
42. Masjid Nur Sulaiman Banyumas
Barat alun-alun kota lama Banyumas, didirikan 1725 oleh Kyai Nur Sulaiman dari Gumelem dengan arsitek Kyai Nur Daiman. Peninggalan aslinya bedug, mimbar, sakaguru dan sumur.
43. Masjid Saka Tunggal
Desa Cikakak, Wangon, 30 km dari Purwokerto, yang dibangun pada 1288. Di sekitar masjid terdapat hutan pinus yang di huni ratusan ekor kera jinak.
44. Monumen Jenderal Gatot Soebroto
Di sebuah bundaran di depan RSUD Margono, Desa Berkoh, Purwokerto, terbuat dari perunggu seberat 2 ton dengan tinggi 4 meter.
45. Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman
Sisi Timur Kali Logawa, di pintu masuk Barat Kota Purwokerto, terdiri dari dua lantai, dengan Patung Jenderal Sudirman seberat 5,5 ton dan tinggi 4,5 meter, foto-foto perjuangan dan relief sejarah bangsa Indonesia
46. Museum Bank Rakyat Indonesia
Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto, berisi perjalanan perbankan (BRI) mulai berdiri sampai sekarang serta koleksi uang kuno mulai jaman Majapahit.
47. Museum Wayang Sendang Mas
Depan Pendopo Duplikat Si Panji, Banyumas, dibangun pada 1982 dengan koleksi wayang kulit, wayang golek, wayang beber, wayang krucil, pusaka, benda purbakala dan kitab.
48. Pancuran Telu
Bisa diakses melalui Lokawisata Baturaden, sumber air panas yang keluar melalui tiga pancuran, ada petilasan Embah Atas Angin
49. Pancuran Pitu
Di dalam Lokawisata Baturaden, sumber air panas yang keluar melalui tujuh pancuran, dicapai dengan berjalan sejauh 2,5 km, atau dengan kendaraan melalui Bumi Perkemahan Baturaden.
50. Paseban Batur Sengkala
Berada di dekat lokasi parkir Pancuran Tujuh, tampaknya merupakan situs peninggalan dari jaman budaya megalitikum.
51. Pemandian Tirta Husada Kali Bacin
Tambak Negara, Rawalo, 17 km dari Purwokerto, yang merupakan peninggalan Belanda. Mata air Kalibacin dipercaya dapat menyembuhkan menyembuhkan penyakit kulit.
52. Pendopo Duplikat Si Panji
Berada di kota lama yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas sebelum tahun 1937. Pendopo Si Panji yang asli telah dipindahkan ke Purwokerto pada Januari 1937.
53. Pendopo Si Panji
Di samping alun-alun Purwokerto, dengan salah satu pilar bernama Si Panji, merupakan lambang kekuatan rakyat Banyumas, dibangun Adipati Yudonegoro II, Bupati Banyumas ke-7, pada 1706.
54. Petilasan Adipati Mersi
Berada di RT 4/ RW3 Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto, yang konon terbunuh dalam pertempuran melawan Adipati Kabakan, jasadnya dibuang ke saluran air bawah tanah, dan muncul di bale kambang (lapangan) Mersi.
55. Puncak Petahunan
Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, yang mendapat julukan puncak negeri atas angin, dengan panorama Kota Purwokerto dan Ajibarang, dari parkir treking sekitar 30 menit.
56. Situs Batu Guling
Desa Datar, Sumbang, di sebelah selatan pemakaman umum Desa Datar, merupakan tempat pemujaan arwah nenek moyang pada jaman prasejarah berupa Menhir dan Batu Lumpang.
57. Situs Batur Agung
Berada di tengah-tengah kebun, di sebelah selatan lapangan Dusun Pondok Lakah, Desa Baseh, Kedungbanteng, yang dipercaya digunakan sebagai pertapaan Raden Kamandaka.
58. Situs Batur Bedil
Di Dusun Peninis, Desa Windujaya, Kedungbanteng, berupa punden berundak dengan tiga teras, yang digunakan sebagai tempat pemujaan arwah pada jaman megalitikum.
59. Situs Batur Cakrakusuma
Dusun Batur, Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, di tengah persawahan, konon petilasan mbah Cakrakusuma seorang prajurit Kerajaan Pajang, punden berundak dengan menhir, batu lumpang, batu bulat, dan tatanan altar
60. Situs Batur Lurah
Dusun Peninis, Desa Windujaya, Kecamatan Kedungbanteng, di tengah persawahan berupa punden berundak tiga teras dengan beberapa buah menhir yang konon sering didatangi para calon lurah (kepala desa).
61. Situs Batur Macan
Dukuh Kaliputra, Desa Melung, ditengah-tengah areal perkemahan Perhutani, berupa punden berundak yang berorientasi ke arah Utara dan Selatan dengan tatanan batu altar dan dua buah batu menhir besar dan kecil.
62. Situs Batur Rana
Dusun Semaya, Desa Sunyalangu, Karanglewas, di daerah pegunungan Baturlaya. Diperlukan waktu 5 jam dengan berjalan kaki dari Kantor Desa Sunyalangu untuk sampai ke situs.
63. Situs Batur Ronggeng
Dusun Windusari, Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng di dalam area hutan pinus milik Perhutani merupakan punden berundak, ada watu lumpang, tatanan batu, dan buah menhir.
64. Situs Bonokeling
Grumbul Pekuncen, Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, makam Kyai Bonokeling, penyebar Islam pertama di wilayah Jatilawang dan sekitarnya.
65. Situs Candi Batur Golek
Dukuh Windusari, Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, punden berundak dengan menhir dan susunan batu altar pemujaan nenek moyang.
66. Situs Candi Ebeg
Desa Gondotopo, Kecamatan Sumbang, berada di bawah sebuah pohon besar, tidak jauh dari situs Candi Ronggeng
67. Situs Candi Damarpayung
Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturaden dengan peninggalan patung dua ekor ular hitam, dan sebuah payung kertas sepanjang 40 cm
68. Situs Candi Ronggeng Banyumas
Berada di Desa Gondotopo, Kecamatan Sumbang, merupakan sebuah tempat wisata peninggalan bersejarah di wilayah ini, namun sayang sudah tidak berbekas lagi karena dicuri.
69. Situs Carangandul
Di tengah-tengah kebun di Dukuh Carang, Desa Tamansari, Karanglewas. Konon situs tersebut merupakan bekas kepala Patih Carangandul yang dibunuh oleh utusan dari Demak.
70. Situs Gunung Jenar
Tempat Wisata Banyumas di puncak Gunung Jenar Dusun Pondoklakah, Desa Baseh, Kedungbanteng. Situs ini merupakan kubur batu peninggalan jaman megalitik.
71. Situs Lembu Ayu
Dusun Lembu Ayu, Desa Susukan, Sumbang, 10 km dari Purwokerto, berupa yoni, lingga, fragmen batu candi, dan sebuah makam kuno bernama makam Pandung Aguna.
72. Situs Ngarca
Grumbul Ngaren, Desa Dawuhan Wetan, di perkebunan desa berupa Lingga dan Yoni peninggalan budaya Hindu.
73. Situs Panembahan
Dusun Semaya, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, di tengah kebun penduduk, punden berundak tiga dengan tumpukan kubur batu, dan menhir.
74. Situs Tebet Madas Mayung
Tempat Wisata Banyumas di Desa Sambirata, Cilongok, berupa dolmen yang bentuknya seperti meja batu berkaki menhir sebagai tempat sesaji dan pemujaan arwah nenek moyang dari jaman prasejarah.
75. Situs Watu Gathel
Di tengah pemukiman penduduk Desa Karangmangu, Baturraden, yang bentuknya menyerupai penis. Di timur situs Watu Gathel terdapat Sungai Belot untuk bersuci.
76. Situs Watu Kentheng Sambirata
Dusun Ragung, Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, di tengah permukiman penduduk, punden berundak dengan watu lumpang, dan batur tatanan batu.
77. Situs Watu Keser
Dusun Keser, Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Selatan makam Desa Notog di pekarangan kebun M. Dorum, punden berundak peninggalan megalitik.
78. Situs Watu Lumpang
Dusun Wanasari, Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, batu peninggalan megalitik di perbukitan hutan milik Perhutani, konon keinginan akan terkabul jika berhasil mengangkat batu lumpang.
79. Stasiun Purwokerto
Jalan Stasiun, Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, stasiun kereta api terbesar di jalur selatan Jawa Tengah dibangun tahun 1922 dengan dibukanya jalur rel kereta api Kroya Cirebon.
80. Sungai Serayu
Notog, Patikraja, dan banyak tempat lainnya yang di lewati sungai besar legendaris ini.
81. Taman Andhang Pangreanan
Jalan Gerilya Purwokerto, di area bekas terminal lama diresmikan pada 13 Maret 2011 sebagai tempat rekreasi, olahraga, panggung pementasan, kuliner, dan suvenir.
82. Telaga Sunyi
Berada 3,5 km di sebelah timur Baturraden. Telaga ini begitu indah dengan airnya yang dingin dan sangat jernih. Pada musim-musim tertentu dijumpai aneka kupu-kupu dan capung.
83. Terowongan Notog
Desa Notog, Kecamatan Patikraja, dengan panjang 260 m, dibangun oleh Perusahaan Kereta Api SS (Staats Spoorwegen) pada 1915 untuk mendukung jalur kereta api Cirebon u2013 Kroya. Di atas terowongan terdapat makam dari para pekerja pembangunan terowongan Notog.
84. Watu Petilasan mBah Sani Taryan
Kampus 7 Poltekkes di Jln Baturraden Km 12 Purwokerto, batu besar peninggalan mBah Sani Taryan yang memberi Ajaran u2018Laku Pituu2019
85. Watu Sinom
Di dalam kebun di belakang SMP Negeri 2 Kedungbanteng, berupa sebuah batu sangat besar, yang konon merupakan tempat bertemu Raden Kamandaka dengan Raden Banyak Ngampar, adiknya.
Advertisement