Gado Bangkong merupakan sebuah air terjun (curug) yang terletak di kaki Gunung Galunggung. Tepatnya berada di di Kampung Pasirmalang Kepunduhan Cigaleuh Desa Santanamekar Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat. Wisata Curug Gado Bangkong terdapat di Petak 28a Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cisayong. Hanya sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Tasikmalaya.
Kecamatan Cisayong merupakan gudangnya curug-curug keren di Tasikmalaya. Ada beberapa curug yang jaraknya saling berdekatan. Di antaranya adalah Curug Badak dan Curug Gado Bangkong yang jaraknya hanya terpisah beberapa ratus meter saja. Pada tulisan ini saya akan fokus pada curug Gado Bangkong saja.
Memang Curug Gado Bangkong memiliki pemandangan air terjun yang menarik dengan ketinggian sekitar 70 meter. Curug Gado Bangkong nampak begitu menakjubkan. Suasana alam yang begitu asri disertai gemericik air sangat menyejukan jiwa.
Keunikan Curug Gado Bangkong
Menurut penuturan penduduk setempat, konon nama Gado Bangkong diberikan karena adanya mitos yang menyebutkan adanya makhluk halus berwujud katak raksasa yang tinggal di sekitar lokasi air terjun. Nama Gado Bangkong sendiri kalau dalam Bahasa Indonesia artinya Dagu Katak.
Seperti objek wisata lain di daerah Tasikmalaya, curug Gado Bangkong juga memiliki beberapa keunikan yang perlu anda rasakan. Banyak bebatuan dan dikelilingi pepohonan yang rimbun. Jika anda ke curug ini, andaakan disambut dengan gemuruhanya air yang turun dari atas serta hembusan angin serta air yang menyemprot. Suasananya di curug ini dingin begitu juga dengan airnya.
Curug Gado Bangkong memang terletak di kaki gunung Galunggung ini masih jarang dikunjungi sehingga pemandangannya pun masih asri. Perlu anda ketahui juga, tidak jauh dari curug ini terdapat Curug Badak. Curug Gado Bangkong cocok untuk tempat hiking dan fotografi, karena alamnya masih perawan dan belum terjamah banyak pengunjung.
Curug Gado Bangkong ini memang tergolong cukup tinggi, namun debit airnya terbilang kecil. Air dari atas curug jatuh menuju kolam di bawahnya yang bisa dipakai untuk berenang. Pemandangan menawan juga ditawarkan disekitar curug. Namun anda harus berhati-hati ketika berada dicurug ini. Karena ada potensi bahaya seperti longsor, dan bergerakan bebatuan.
Selain keindahan alamnya ternyata curug ini juga menawarkan keunikan lainnya. Di sekitar curug ini banyak warga masyarakat menjajakan makanan khas daerah seperti sayuran pakis, poh pohan, rombeh, saladah, pecel, dan buah-buahan lokal.
Sampai saat ini, curug Gado Bangkong kelihatannya masih belum dikembangkan secara maksimal untuk daerah tujuan wisata di Kabupaten Tasikmalaya. Padahal apabila melihat potensi pemandangan alam yang ada, akan sangat menarik pengunjung. Meskipun demikian, sudah ada jalan dan tempat beristirahat untuk pengunjung.
Memang wana wisata ini dalam tahap pengembangan. Pengunjung hanya dikenai biaya retribusi sebesar Rp5.000. Harga yang tergolong sangat murah jika dibandingkan dengan pesona alam yang akan anda dapatkan di objek wisata yang satu ini.
Akses Menuju Curug Gado Bangkong
Bagi anda yang ingin berkunjung ke objek wisata yang satu ini dapat menempuh perjalanan yang tidak begitu lama. Rute menuju ke curug menyusuri ladang penduduk dan menyuguhkan pemandangan yang sangat indah.
Memang jalan menuju ke curug ini hanya bisa dilalui oleh kendaran beroda dua, seperti sepeda motor. Rute perjalanannya adalah dari Kecamatan Cisayong atau dari jalan baru Singaparna menuju Desa Santanamekar.
Dari kantor Desa Santanamekar, curug ini berjarak sekitar 4,5 kilometer. Setelah tiba di lokasi parkir kendaraan, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 100 meter melalui jalan setapak. Meskipun melelahkan, tapi akan terbayar dengan pemandangan curug yang indah tiada bandingannya.
Kecamatan Cisayong merupakan gudangnya curug-curug keren di Tasikmalaya. Ada beberapa curug yang jaraknya saling berdekatan. Di antaranya adalah Curug Badak dan Curug Gado Bangkong yang jaraknya hanya terpisah beberapa ratus meter saja. Pada tulisan ini saya akan fokus pada curug Gado Bangkong saja.
Memang Curug Gado Bangkong memiliki pemandangan air terjun yang menarik dengan ketinggian sekitar 70 meter. Curug Gado Bangkong nampak begitu menakjubkan. Suasana alam yang begitu asri disertai gemericik air sangat menyejukan jiwa.
Keunikan Curug Gado Bangkong
Menurut penuturan penduduk setempat, konon nama Gado Bangkong diberikan karena adanya mitos yang menyebutkan adanya makhluk halus berwujud katak raksasa yang tinggal di sekitar lokasi air terjun. Nama Gado Bangkong sendiri kalau dalam Bahasa Indonesia artinya Dagu Katak.
Seperti objek wisata lain di daerah Tasikmalaya, curug Gado Bangkong juga memiliki beberapa keunikan yang perlu anda rasakan. Banyak bebatuan dan dikelilingi pepohonan yang rimbun. Jika anda ke curug ini, andaakan disambut dengan gemuruhanya air yang turun dari atas serta hembusan angin serta air yang menyemprot. Suasananya di curug ini dingin begitu juga dengan airnya.
Curug Gado Bangkong memang terletak di kaki gunung Galunggung ini masih jarang dikunjungi sehingga pemandangannya pun masih asri. Perlu anda ketahui juga, tidak jauh dari curug ini terdapat Curug Badak. Curug Gado Bangkong cocok untuk tempat hiking dan fotografi, karena alamnya masih perawan dan belum terjamah banyak pengunjung.
Curug Gado Bangkong ini memang tergolong cukup tinggi, namun debit airnya terbilang kecil. Air dari atas curug jatuh menuju kolam di bawahnya yang bisa dipakai untuk berenang. Pemandangan menawan juga ditawarkan disekitar curug. Namun anda harus berhati-hati ketika berada dicurug ini. Karena ada potensi bahaya seperti longsor, dan bergerakan bebatuan.
Selain keindahan alamnya ternyata curug ini juga menawarkan keunikan lainnya. Di sekitar curug ini banyak warga masyarakat menjajakan makanan khas daerah seperti sayuran pakis, poh pohan, rombeh, saladah, pecel, dan buah-buahan lokal.
Sampai saat ini, curug Gado Bangkong kelihatannya masih belum dikembangkan secara maksimal untuk daerah tujuan wisata di Kabupaten Tasikmalaya. Padahal apabila melihat potensi pemandangan alam yang ada, akan sangat menarik pengunjung. Meskipun demikian, sudah ada jalan dan tempat beristirahat untuk pengunjung.
Memang wana wisata ini dalam tahap pengembangan. Pengunjung hanya dikenai biaya retribusi sebesar Rp5.000. Harga yang tergolong sangat murah jika dibandingkan dengan pesona alam yang akan anda dapatkan di objek wisata yang satu ini.
Bagi anda yang ingin berkunjung ke objek wisata yang satu ini dapat menempuh perjalanan yang tidak begitu lama. Rute menuju ke curug menyusuri ladang penduduk dan menyuguhkan pemandangan yang sangat indah.
Memang jalan menuju ke curug ini hanya bisa dilalui oleh kendaran beroda dua, seperti sepeda motor. Rute perjalanannya adalah dari Kecamatan Cisayong atau dari jalan baru Singaparna menuju Desa Santanamekar.
Dari kantor Desa Santanamekar, curug ini berjarak sekitar 4,5 kilometer. Setelah tiba di lokasi parkir kendaraan, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 100 meter melalui jalan setapak. Meskipun melelahkan, tapi akan terbayar dengan pemandangan curug yang indah tiada bandingannya.
Advertisement