Gua Petruk terletak di dukuh Mondoyono, Desa Candirenggo, Kecamatan Ayah, kabupaten Kebumen atau sekitar 5 KM arah selatan gua Jatijajar. Gua Petruk dapat ditempuh dalam waktu tempuh sekitar satu jam dari kota Kebumen. Gua Petruk menawarkan keindahan stalagtit dan stalagmit berusia ratusan hingga ribuan tahun. Nama Petruk sendiri diambil dari nama pengikut setia Pandawa dalam cerita pewayangan. Punakawan yang bertubuh tinggi, hidung panjang dan banyak akalnya. Gua Petruk ini sebetulnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pertama/di lantai I hanya terdapat kelelawar, bagian kedua adalah lokasi disebut Gua Semar, serta bagian terakhir adalah lokasi yang di sebut Gua Petruk karena dulu disitu ada batu mancung yang mirip dengan hidung Petruk.
Gua ini memang tidak setenar tetangganya yaitu gua Jatijajar, karena memang dalam sisi fasilitas, dan aktivitas penunjang pariwisata antara kedua gua ini sangat berbeda. Namun gua Petruk ini memiliki keadaan alam yang luar biasa, hasil karya ciptaan Tuhan yang indah, bentuk struktur di dalam gua ini masih alami, bisa dilihat dari koleksi stalaktit dan stalakmit yang masih aktif mengeluarkan air.
Populasi hewan kelelawar juga masih banyak yang menandakan bahwa gua Petruk ini memang jarang dikunjungi oleh pengunjung yang akan berwisata. Wisata alam ini khusus bagi anda para petualang sejati, yang akan menaklukan medan yang cukup sulit untuk mendapat kepuasan pribadi.
Gua kapur bertingkat tiga pada bagian atas ini berupa lorong kering dan dihubungkan oleh lorong dibawahnya yang masih aktif dan terdapat flowstone, memiliki stalagmit dan stalagtit yang indah. Di dalam gua terdapat aliran sungai dan beberapa sendang.
Luas areal wisata gua alami ini sekitar 0,51 hektar. Kondisi jalan menuju lokasi sudah beraspal dan mudah dicapai, kira-kira 25 km dari kota kebumen. Dalam gua ini mempunyai tiga tingkat bentuk stalagtit dan stalagmit yang indah. Air terjun yang indah di dalam gua seperti sabun yang berbusa. Bila masuk ke gua petruk kita akan melalui trap-trap yang cukup indah.
Gua petruk ini merupakan bagian karst di kawasan Gombong bagian selatan. Bagian Gombong selatan ini merupakan kawasan yang hampir sebagian daerahnya berupa pegunungan dengan kontur yang tidak beraturan. Bagian dari pegunungan tersebut merupakan kawasan karst yang didalamnya terdiri dari beberapa gua. Gua yang teridentifikasi hanya beberapa saja, namun yang telah dijadikan sebagai obyek wisata adalah Gua Jatijajar dan Gua Petruk.
Sebelum anda memasuki gua ini, aksesbilitas untuk mengunjungi gua ini sudah cukup terpenuhi, jalan yang sudah beraspal dan berkelok. Untuk mengunjunginya dapat dijangkau oleh kendaraan beroda empat, semisal mobil, truck, dll. untuk mengunjungi gua Petruk ini dikenakan biaya sebesar 8.000 rupiah perorang. Gua Petruk memiliki lahan parkir yang cukup luas dan masyarakat selitar yang ramah dan sopan. Ada dari beberapa masyarakat sekitar yang dapat membimbing kita untuk menjelajahi kawasan gua ini.
Menuju pintu gua ternyata butuh sedikit perjuangan yaitu naik anak tangga sekitar 250 meter. Semakin masuk ke dalam kotoran kelelawar mulai menjalar ke hidung. Di lantai dasarnya bertabur penuh kotoran kelelawar dan serangga-serangga kecil. Namun semuanya akan pelan-pelan teralihkan dengan keindahan endapan baruan kapur berusia lanjut.
Beberapa bagian dalam gua Petruk yang menarik untuk dinikmati antara lain Batu Jamur yang memang tampak seperti jamur tiram, Sendang Katak kemudian Tugu Pancoran Mangun Serono yang begitu megah. Sesekali pengunjung diajak makin seru menikmati jelajah gua ini. Harus melewati sungai kecil dari semata kali hingga hampir lutut orang dewasa membuat semakin menarik.
Untuk menjaga keaslian Gua Petruk memang sengaja untuk tidak diterangi dengan listrik, Namun pengunjung atau wisatawan gua Petruk tidak perlu khawatir, karena di situ tersedia pemandu Wisata Gua Petruk yang selalu siap mengantar. Penerangan yang krang memadai yang hanya mengandalkan dari lampu petromak yang dibawa cukup untuk bisa menghindari jurang cukup dalam saat dibawa ke bagian atas gua yang terdapat batu Mangun Serono, batu Buaya, batu Layon (mayat) serta Kamar Lukar Busono (kamar ganti baju).
Gua ini memang tidak setenar tetangganya yaitu gua Jatijajar, karena memang dalam sisi fasilitas, dan aktivitas penunjang pariwisata antara kedua gua ini sangat berbeda. Namun gua Petruk ini memiliki keadaan alam yang luar biasa, hasil karya ciptaan Tuhan yang indah, bentuk struktur di dalam gua ini masih alami, bisa dilihat dari koleksi stalaktit dan stalakmit yang masih aktif mengeluarkan air.
Populasi hewan kelelawar juga masih banyak yang menandakan bahwa gua Petruk ini memang jarang dikunjungi oleh pengunjung yang akan berwisata. Wisata alam ini khusus bagi anda para petualang sejati, yang akan menaklukan medan yang cukup sulit untuk mendapat kepuasan pribadi.
Gua kapur bertingkat tiga pada bagian atas ini berupa lorong kering dan dihubungkan oleh lorong dibawahnya yang masih aktif dan terdapat flowstone, memiliki stalagmit dan stalagtit yang indah. Di dalam gua terdapat aliran sungai dan beberapa sendang.
Luas areal wisata gua alami ini sekitar 0,51 hektar. Kondisi jalan menuju lokasi sudah beraspal dan mudah dicapai, kira-kira 25 km dari kota kebumen. Dalam gua ini mempunyai tiga tingkat bentuk stalagtit dan stalagmit yang indah. Air terjun yang indah di dalam gua seperti sabun yang berbusa. Bila masuk ke gua petruk kita akan melalui trap-trap yang cukup indah.
Gua petruk ini merupakan bagian karst di kawasan Gombong bagian selatan. Bagian Gombong selatan ini merupakan kawasan yang hampir sebagian daerahnya berupa pegunungan dengan kontur yang tidak beraturan. Bagian dari pegunungan tersebut merupakan kawasan karst yang didalamnya terdiri dari beberapa gua. Gua yang teridentifikasi hanya beberapa saja, namun yang telah dijadikan sebagai obyek wisata adalah Gua Jatijajar dan Gua Petruk.
Sebelum anda memasuki gua ini, aksesbilitas untuk mengunjungi gua ini sudah cukup terpenuhi, jalan yang sudah beraspal dan berkelok. Untuk mengunjunginya dapat dijangkau oleh kendaraan beroda empat, semisal mobil, truck, dll. untuk mengunjungi gua Petruk ini dikenakan biaya sebesar 8.000 rupiah perorang. Gua Petruk memiliki lahan parkir yang cukup luas dan masyarakat selitar yang ramah dan sopan. Ada dari beberapa masyarakat sekitar yang dapat membimbing kita untuk menjelajahi kawasan gua ini.
Menuju pintu gua ternyata butuh sedikit perjuangan yaitu naik anak tangga sekitar 250 meter. Semakin masuk ke dalam kotoran kelelawar mulai menjalar ke hidung. Di lantai dasarnya bertabur penuh kotoran kelelawar dan serangga-serangga kecil. Namun semuanya akan pelan-pelan teralihkan dengan keindahan endapan baruan kapur berusia lanjut.
Beberapa bagian dalam gua Petruk yang menarik untuk dinikmati antara lain Batu Jamur yang memang tampak seperti jamur tiram, Sendang Katak kemudian Tugu Pancoran Mangun Serono yang begitu megah. Sesekali pengunjung diajak makin seru menikmati jelajah gua ini. Harus melewati sungai kecil dari semata kali hingga hampir lutut orang dewasa membuat semakin menarik.
Untuk menjaga keaslian Gua Petruk memang sengaja untuk tidak diterangi dengan listrik, Namun pengunjung atau wisatawan gua Petruk tidak perlu khawatir, karena di situ tersedia pemandu Wisata Gua Petruk yang selalu siap mengantar. Penerangan yang krang memadai yang hanya mengandalkan dari lampu petromak yang dibawa cukup untuk bisa menghindari jurang cukup dalam saat dibawa ke bagian atas gua yang terdapat batu Mangun Serono, batu Buaya, batu Layon (mayat) serta Kamar Lukar Busono (kamar ganti baju).
Advertisement