Gunung Srandil adalah sebuah bukit karang yang terkenal sebagai tempat peziarahan. Tempat ziarah yang terletak di Desa Glempangpasir, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Sebagai kabupaten yang terletak di Jawa Tengah, Cilacap dikenal banyak memiliki obyek wisata, salah satunya adalah Bukit Srandil. Lokasi Gunung Srandil ini sekarang menjadi salah satu obyek wisata di Kabupaten Cilacap yang sebelumnya merupakan tempat penambangan pasir. Obyek wisata yang berupa sebuah bukit kecil yang dipenuhi pepohonan, di sebelah selatannya ada Pantai Srandil.
Bukit Srandil dikenal sebagai tujuan wisata spiritual atau religius. Setiap hari, obyek wisata Gunung Srandil dikunjungi puluhan bahkan ratusan orang yang ingin berziarah di goa-goa yang banyak terdapat di bukit Srandil ini. Selain hari libur, obyek wisata Pantai Srandil juga ramai saat malam Jumat dan Selasa Kliwon pada bulan Sura. Pada malam- malam tersebut umumnya sebagian besar pengunjung berziarah di Gunung Srandil.
Makam di Gunung Srandil
Didalam area Gunung Srandil ini ada beberapa petilasan yang kadang dikunjungi oleh peziarah. Makam di Gunung Srandil Makam yang berada di Gunung Srandil dibagi menjadi dua bagian yaitu lokasi dibawah ada lima titik pepunden dan dua titik lainnya ada di puncak Gunung Srandil. Kesemuanya merupakan rangkaian yang berurutan apabila hendak berziarah.
Pantai Srandil
Di sebelah selatan Gunung Srandil ini, terdapat pula pantai yang menjadi obyek wisata dan tempat memancing. Kelebihan pantai Srandil adalah hamparan pasirnya yang lebar dan memanjang sehingga menampilkan pemandangan yang lepas ke arah laut. Panjang garis Pantai Srandil ini lebih kurang tiga kilometer. Di ujung timurnya berpotongan dengan kawasan wisata Pantai Widara Payung.
Dinamakan Pantai Srandil karena letak pantai ini yang bersebelahan dengan Gunung Srandil. Obyek wisata ini relatif mudah ditempuh dengan kendaraan bus umum maupun kendaraan pribadi karena jalannya sudah beraspal dan dekat dengan jalan lintas selatan-selatan. Papan petunjuk jalan pun sudah banyak terpasang di sepanjang jalan menuju lokasi ini.
Sekitar 500 meter sebelum bibir pantai, kita akan melalui gardu retribusi. Dengan membayar Rp 2.000 per orang, kita bisa langsung masuk ke obyek wisata. Tak perlu khawatir dengan tempat parkir karena hamparan tanah lapang di pinggir pantai ini cukup luas untuk menampung kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Rute Menuju Gunung Srandil
Untuk menuju Gunung Srandil yang berjarak sekitar 30 km ke arah timur dari kota Cilacap dan dapat dengan mudah dijangkau dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Perjalanan menuju Gunung dan Pantai Srandil ini bisa di tempuh menggunakan transportasi darat, seperti Kereta Api ataupun bus umum AKAP ( Antar Kota Antar Propinsi ).
Jika naik bus umum Antar Kota (AKAP), bila dari Jakarta, bisa turun di terminal Purwokerto, terus disambung menggunakan bus sedang jurusan Purwokerto-Cilacap atau juga dapat menggunakan bus jurusan Purwokerto-Kroya. Dari Kroya bisa angkutan umum yang ada (Ojek, Koperades) menuju Gunung/pantai Srandil.
Jika Anda datang dari Jogjakarta bisa naik bus umum Jurusan Purwokerto-Yogyakarta, turun di perempatan desa Buntu - Kabupaten Banyumas, ambil arah Selatan, menuju kota Kroya.
Sedangkan kalau anda ingin menggunakan kendaraan pribadi, anda yang datang dari Jakarta dapat melewati jalur lalu lintas selatan. Jakarta-Bandung-Tasikmalaya-Ciamis-Cilacap-Kroya.
Jika naik kereta api, bisa menggunakan kereta api jurusan Jakarta – Kroya turun di Stasiun Kroya. Lalu dengan angkutan umum ataupun ojek menuju Gunung / pantai Srandil.
Bukit Srandil dikenal sebagai tujuan wisata spiritual atau religius. Setiap hari, obyek wisata Gunung Srandil dikunjungi puluhan bahkan ratusan orang yang ingin berziarah di goa-goa yang banyak terdapat di bukit Srandil ini. Selain hari libur, obyek wisata Pantai Srandil juga ramai saat malam Jumat dan Selasa Kliwon pada bulan Sura. Pada malam- malam tersebut umumnya sebagian besar pengunjung berziarah di Gunung Srandil.
Makam di Gunung Srandil
Didalam area Gunung Srandil ini ada beberapa petilasan yang kadang dikunjungi oleh peziarah. Makam di Gunung Srandil Makam yang berada di Gunung Srandil dibagi menjadi dua bagian yaitu lokasi dibawah ada lima titik pepunden dan dua titik lainnya ada di puncak Gunung Srandil. Kesemuanya merupakan rangkaian yang berurutan apabila hendak berziarah.
- Dimulai dari Eyang Guru, atau Eyang Sukmo Sejati, atau Eyang Sukmo Sejati Kunci Sari Dana Sari merupakan makam pertama di Gunung Srandil.
- Kedua adalah Gusti Agung Sultan Murahidi.
- Ketiga adalah Nini Dewi Tunjung Sekar Sari sebagai pendamping atau istri dari Eyang Semar. Terletak dibawah sebelah selatan.
- Keempat adalah Eyang Semar atau Kaki Tunggul Sabdo Jati Doyo Amung Rogo. Terletak bersebelahan dengan makam Nini Dewi Tunjung Sari.
- Kelima adalah petilasan Eyang Juragan Dampu Awang, atau Sampokong, atau Sunan Kuning. Seorang juragan (saudagar) kaya dari Negeri China beragama Islam, yang dahulunya pernah singgah untuk melakukan semedi ditempat ini. Letaknya disebelah utara sisi kanan kiri dari pintu gerbang masuk Gunung Srandil.
- Keenam petilasan Eyang Langlang Buana, merupakan titisan dari Dewa Wisnu yang masih ada kaitannya dengan Kerajaan Pajajaran, di Jawa Barat. Terletak di puncak Gunung Srandil.
- Ketujuh adalah Mayang Koro atau Hanoman.
Mitos Gunung Srandil
Ada beberapa mitos yang menyertai keberadaan Gunung Srandil sebagai tempat ziarah. Di kawasan sekitar Gunung Srandil terdapat banyak petilasan atau tempat ziarah yang ramai dikunjungi oleh masyarakat. Tempat-tempat tersebut dipercaya mempunyai nuansa yang berbeda karena pernah disinggahi dan ditempati oleh orang yang mempunyai kesaktian tinggi dan petilasan tersebut seringkali dikeramatkan oleh mereka yang datang untuk tujuan mencari berkah.
Sebagian besar orang penganut kejawen percaya jika Gunung Srandil menjadi petilasan Kaki (Jawa : Kakek) Semar dan Pangreh (Jawa : Penguasa) Gaib yang digunakan sebagai tempat bersemayam atau padepokan dari Kakek Semar dan Penguasa Gaib.
Ketika anda memasuki kawasan Gunung Srandil, anda akan masuk ke sebuah kompleks dengan sebuah Padepokan Agung Mandalagiri. Tempat ini dibangun oleh Paguyuban Cahya Buwana dan digunakan sebagai tempat berkumpulnya putro wayah (anak cucu) Kakek Semar. Biasanya, Padepokan Agung Mandalagiri digunakan oleh mereka pada malam Jum’at Keliwon.
Mereka akan mendengarkan dawuh atau perintah/anjuran dari Kakek Semar bahwa manusia hidup di dunia ini harus mempunyai budi pekerti luhur dan tidak meremehkan orang lain. Bukan hanya sebagai tempat pertemuan, padepokan ini juga sering digunakan untuk bermalam bagi mereka yang ingin berziarah ke Gunung Srandil.
Ketika para peziarah berkunjung ke Gunung Srandil, mereka biasanya melakukan ritual dengan cara mengelilingi atau mengitari Gunung Srandil antara jam 12 malam hingga jam 3 dini hari. Mereka menuruti petunjuk yang diberikan oleh Kakek Semar sambil mengelilingi Gunung Srandil dengan cara berlawanan arah dengan jarum jam. Ritual seperti ini dimaksudkan agar disaat mengelilingi gunung, mereka berkesempatan untuk berpapasan dengan Penguasa Gaib.
Jumlah putaran mengitari gunung dengan berjalan berlawanan dengan arah jarum jam yang disarankan sesuai petunjuk adalah berjumlah angka ganjil misalnya 3x, 9x, 21x dan atau 41x putaran. Untuk melengkapi acara ziarah, disarankan untuk membawa kembang-telon, dupa atau kemenyan madu, minyak wangi. Properti yang dibawa tersebut lebih diartikan bahwa kita datang ke tempat suci, dan setiap tempat suci itu berbau harum mewangi dan sarana yang dibawa itu agar tempat tersebut semakin harum mewangi.
Sambil berkeliling, peziarah disarankan untuk melafalkan doa-doa sebagai permohonan kepada Tuhan sehingga doa-doa itu pun dapat didengar oleh para Penguasa Gaib. Dengan begitu, Penguasa Gaib pun bisa ikut membantu menyempurnakan doa yang diucapkan oleh para peziarah agar dapat dikabulkan oleh Tuhan.
Di sebelah selatan Gunung Srandil ini, terdapat pula pantai yang menjadi obyek wisata dan tempat memancing. Kelebihan pantai Srandil adalah hamparan pasirnya yang lebar dan memanjang sehingga menampilkan pemandangan yang lepas ke arah laut. Panjang garis Pantai Srandil ini lebih kurang tiga kilometer. Di ujung timurnya berpotongan dengan kawasan wisata Pantai Widara Payung.
Dinamakan Pantai Srandil karena letak pantai ini yang bersebelahan dengan Gunung Srandil. Obyek wisata ini relatif mudah ditempuh dengan kendaraan bus umum maupun kendaraan pribadi karena jalannya sudah beraspal dan dekat dengan jalan lintas selatan-selatan. Papan petunjuk jalan pun sudah banyak terpasang di sepanjang jalan menuju lokasi ini.
Sekitar 500 meter sebelum bibir pantai, kita akan melalui gardu retribusi. Dengan membayar Rp 2.000 per orang, kita bisa langsung masuk ke obyek wisata. Tak perlu khawatir dengan tempat parkir karena hamparan tanah lapang di pinggir pantai ini cukup luas untuk menampung kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Rute Menuju Gunung Srandil
Untuk menuju Gunung Srandil yang berjarak sekitar 30 km ke arah timur dari kota Cilacap dan dapat dengan mudah dijangkau dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Perjalanan menuju Gunung dan Pantai Srandil ini bisa di tempuh menggunakan transportasi darat, seperti Kereta Api ataupun bus umum AKAP ( Antar Kota Antar Propinsi ).
Jika naik bus umum Antar Kota (AKAP), bila dari Jakarta, bisa turun di terminal Purwokerto, terus disambung menggunakan bus sedang jurusan Purwokerto-Cilacap atau juga dapat menggunakan bus jurusan Purwokerto-Kroya. Dari Kroya bisa angkutan umum yang ada (Ojek, Koperades) menuju Gunung/pantai Srandil.
Jika Anda datang dari Jogjakarta bisa naik bus umum Jurusan Purwokerto-Yogyakarta, turun di perempatan desa Buntu - Kabupaten Banyumas, ambil arah Selatan, menuju kota Kroya.
Sedangkan kalau anda ingin menggunakan kendaraan pribadi, anda yang datang dari Jakarta dapat melewati jalur lalu lintas selatan. Jakarta-Bandung-Tasikmalaya-Ciamis-Cilacap-Kroya.
Jika naik kereta api, bisa menggunakan kereta api jurusan Jakarta – Kroya turun di Stasiun Kroya. Lalu dengan angkutan umum ataupun ojek menuju Gunung / pantai Srandil.
Advertisement